Asesmen Karyawan, Kenali Tujuan dan 7 Contoh Penilaiannya
Daftar Isi
Asesmen karyawan, mengenali apa yang dimaksud dengan assessment
Asesmen adalah istilah yang cukup sering kita dengar, terutama saat menjalani proses penerimaan karyawan baru oleh sebuah perusahaan. Tahap asesmen ini biasanya berupa tes untuk mengetahui kecocokan kandidat terhadap posisi yang dilamar.
Untuk lebih memahami apa itu asesmen karyawan dan seperti apa contoh penilaiannya, kamu bisa menyimak penjelasan dalam artikel ini. Sehingga kamu lebih siap saat mendapat pemberitahuan untuk melakukan asesmen di perusahaan.
Pengertian Asesmen
Menurut Worthen & Sanders, pengertian asesmen adalah aktivitas mencari poin penting atau nilai atas sesuatu. Dimana dalam pencarian nilai tersebut, mencakup pengumpulan informasi penting terkait suatu kegiatan. Selain itu, juga dilakukan analisa strategi yang sesuai untuk digunakan mencapai tujuan.
Tujuan Proses Asesmen Pada Karyawan
Banyak perusahaan menggunakan asesmen untuk mengetahui apakah kepribadian dan skill kandidat sesuai dengan kriteria posisi yang tersedia di perusahaan. Tujuan asesmen adalah membantu untuk memprediksi performa kandidat saat nantinya bekerja sebagai karyawan.
Baca juga :
Contoh Penilaian Asesmen Karyawan
Asesmen dibuat untuk menilai skill dan memprediksi performa sehingga proses asesmen berupa serangkaian tes-tes berdasarkan studi kasus perekrutan dan daya ingat.
Berikut ini beberapa contoh penilaian yang sering dijumpai dalam proses asesmen karyawan:
Pertama, Kemampuan Kognitif
Tes untuk mengukur kecerdasan umum akan selalu ada dalam proses asesmen, terutama untuk kandidat karyawan. Tes kognitif lebih menekankan pada kualitas yang berhubungan dengan pekerjaan seperti kemampuan mempelajari hal baru dan melakukannya, mencari solusi dan berpikir kritis. Bentuk tes kognitif ini berupa tes numerik, verbal, penalaran abstrak dan penalaran logis.
Kedua, Kepribadian
Selain mengidentifikasi kemampuan, perusahaan juga akan menilai kepribadian kandidat. Tes ini secara khusus mengukur kandidat berdasarkan sifat kepribadiannya, apakah relevan dengan kebutuhan pekerjaannya. Tes kepribadian yang umumnya digunakan seperti adalah 16 personalities, Big Five dan MBTI.
Dalam studi yang dilakukan Scontrino Powell mendapatkan bukti bahwa penggunaan tes kepribadian dalam pemilihan karyawan sangat mendukung performa kerja nantinya. Dalam hal kinerja, ketelitian menjadi poin kepribadian paling penting.
Ketiga, Keterampilan
Setelah kemampuan dan kepribadian maka berikutnya adalah seberapa terampil kamu dalam bekerja nantinya. Tes ini menekankan pada wawasan kandidat tentang pekerjaan yang dilamar. Akan menjadi nilai plus lagi bila kandidat memiliki keterampilan bidang lain namun menunjang posisi yang dilamar. Misalnya kamu melamar posisi marketing dan memiliki keterampilan negosiasi.
Keempat, Kecerdasan Emosi
Tes kecerdasan emosional digunakan untuk mengetahui bagaimana cara mengatur emosi dalam bekerja. Kriteria kecerdasan emosional yang dinilai yaitu apakah kamu memiliki empati terhadap rekan kerja, kemampuan beradaptasi dan bagaimana mengatasi konflik dalam tim. Sehingga bentuk tesnya adalah berupa pertanyaan untuk menanggapi situasi.
Kelima, Integritas
Selain tes kepribadian, tidak jarang juga perusahaan melakukan asesmen untuk melihat integritas kandidat. Tes ini lebih mengukur kecenderungan perilaku yang lebih spesifik terkait dengan integritas, loyalitas dan kejujuran kandidat dalam mematuhi aturan.
Tes ini bisa berupa pertanyaan-pertanyaan yang diajukan langsung oleh perekrut. Namun ada juga berupa tes checklist pertanyaan soal etika maupun tentang sejauh mana kesanggupan menaati aturan.
Keenam, Kemampuan Kerja
Meski sudah melakukan berbagai tes, tidak jarang perusahaan yang juga memberikan asesmen berupa simulasi kerja. Biasanya tes ini tidak rumit atau hanya berupa penugasan sederhana sesuai dengan posisi yang dilamar. Misalnya kandidat content strategist akan diminta mengerjakan pembuatan konten.
Baca juga :
Ketujuh, Kemampuan Fisik
Asesmen ini jarang dilakukan perusahaan kecuali untuk posisi tertentu yang membutuhkan kemampuan fisik. Hal ini dilakukan untuk memastikan keselamatan karyawan saat bekerja nantinya. Jika ada, tes fisik biasanya lebih berat dari semua jenis tes asesmen. Koordinasi dan ketahanan fisik menjadi penilaian utama tes seperti ini.
Kesimpulan
Itulah beberapa contoh penilaian asesmen karyawan yang biasa ditemukan dalam proses rekrutmen. ALC Leadership Management juga menyediakan program Recruitment and Assessment bagi perusahaan yang membutuhkan perekrutan lebih profesional.
Dengan metode Asesmen kami, ALC akan membantu menilai kompetensi setiap kandidat, serta memberikan rekomendasi individu yang tepat untuk pertumbuhan perusahaan Anda.
Detail info pelatihan, hubungi team ALC sekarang
Jadwal Training Publik Online 2023
Training Online Coaching and Mentoring
-
05/10/2023
-
09.00 - 16.00 WIB
-
Online via Zoom
Training Online Effective Communication Skills
-
12/10/2023
-
09.00 - 16.00 WIB
-
Online via Zoom
Creative Problem Solving and Decision Making
-
19/10/2023
-
09.00 - 16.00 WIB
-
Online via Zoom
Great Leaders, Great Influencers
-
26/10/2023
-
09.00 - 16.00 WIB
-
Online via Zoom
Supervisory Skills for Great Supervisor
-
02/11/2023
-
09.00 - 16.00 WIB
-
Online via Zoom
Training Online Leadership Fundamental
-
09/11/2023
-
09.00 - 16.00 WIB
-
Online via Zoom
- 1
- 2