Transformasi Kepemimpinan: Dari Tantangan Hingga Kesuksesan
Mengelola proyek besar dengan nilai strategis bukanlah tugas yang mudah. Hal ini menjadi tantangan besar bagi saya, saat mendapat amanah untuk memimpin proyek lintas provinsi dengan nilai Rp1,3 triliun di sektor PDAM dan PUPR. Sebagai pemimpin, saya dihadapkan pada kebutuhan untuk terus beradaptasi, meningkatkan produktivitas, dan memotivasi tim di bawah tekanan yang tinggi.
Namun, sebuah titik balik terjadi ketika saya mengikuti pelatihan Leading Channge and Driving Innovation di ALC Leadership Management 1 bulan yang lalu. Pelatihan ini memberikan wawasan baru tentang bagaimana mengelola diri sendiri, tim, dan sistem kerja secara efektif. Berikut adalah perjalanan transformasi saya setelah mengikuti pelatihan ini.
Meluruskan Niat dan Disiplin Sebagai Langkah Awal
Salah satu hal pertama yang saya pelajari adalah pentingnya meluruskan niat. Segala sesuatu yang kita lakukan harus didasari oleh tujuan yang positif, karena ini akan berdampak besar tidak hanya pada diri sendiri tetapi juga pada banyak orang.
Disiplin menjadi landasan utama saya dalam bekerja. Saya mulai memprioritaskan waktu, target, dan kualitas pekerjaan. Dengan melatih diri untuk tetap fokus dan terorganisasi, saya mampu menjadi contoh bagi tim saya. Dalam perjalanan ini, saya juga menyadari bahwa tanggung jawab adalah kunci untuk mencapai hasil yang maksimal.
Memotivasi Tim untuk Berani dan Bertanggung Jawab
Salah satu tantangan terbesar yang saya hadapi adalah memotivasi anggota tim, terutama yang masih junior, untuk berani menyampaikan ide. Saya pernah menemui seorang anggota tim yang takut untuk mengemukakan gagasannya terkait pengembangan aplikasi penting dalam proyek kami.
Saya berkata kepada tim saya, “Jangan takut untuk menyampaikan ide. Saya akan bertanggung jawab atas apa yang tim usulkan.” Alhamdulillah, pendekatan ini berhasil. Tim mulai lebih percaya diri, dan ide-ide yang mereka sampaikan justru memperkaya solusi yang kami implementasikan.
Selain itu, saya mendorong tim untuk menjadi lebih andal. Saya ingin mereka mampu memberikan solusi yang relevan dan dapat diandalkan, baik oleh atasan maupun rekan kerja. Dalam proses ini, saya terus memberikan umpan balik langsung dan membimbing mereka untuk terus berkembang.
Mengadaptasi Sistem Kerja untuk Efisiensi Maksimal
Dalam mengelola proyek lintas provinsi, saya menerapkan metode kerja yang menekankan kolaborasi dan adaptasi. Salah satu pendekatan yang saya gunakan adalah menggabungkan tools MAAK dengan FDM. Kami juga menyederhanakan SOP yang sebelumnya mencapai puluhan halaman menjadi lebih ringkas dan relevan.
Misalnya, untuk proyek dengan risiko tinggi seperti SPPAB (Sistem Penyediaan Air Bersih) senilai Rp125 miliar, kami menetapkan metode kerja SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-bound). Dengan cara ini, setiap target menjadi lebih terukur, relevan, dan dapat dicapai sesuai waktu yang ditentukan.
Menghadapi Tantangan dengan Senior yang Kini Menjadi Bawahan
Salah satu tantangan unik yang saya alami adalah berhubungan dengan seorang senior yang kini menjadi bawahan saya. Awalnya, hubungan ini penuh dengan jarak dan gap komunikasi. Namun, saya mencoba mendekatinya dengan pendekatan hati ke hati. Kami berbicara di luar suasana formal, bahkan pernah berdiskusi di sebuah kedai bakso. Saya sampaikan kepada beliau, “Jika selama ini saya kurang baik dalam memimpin, mohon koreksi saya. Saya butuh dukungan Bapak untuk bersama-sama mencapai tujuan kita.”
Percakapan tersebut menjadi titik balik. Beliau mulai terbuka dan menyampaikan apa yang dirasakannya. Saya menyadari bahwa teguran yang bersifat membangun, tanpa memberikan tekanan berlebih, dapat membantu menciptakan hubungan yang lebih baik. Kini, beliau lebih termotivasi dan siap untuk mendukung tim dalam mencapai target.
Kesimpulan: Transformasi yang Berbuah Manis
Pelatihan di ALC Leadership Management telah mengubah cara saya memimpin dan mengelola tim. Saya belajar bahwa perubahan besar dimulai dari diri sendiri, dengan meluruskan niat, disiplin, dan bertanggung jawab. Selain itu, memotivasi tim dan menciptakan sistem kerja yang efisien menjadi faktor kunci dalam mencapai keberhasilan.
Tantangan-tantangan yang saya hadapi, baik dari segi proyek maupun hubungan dengan anggota tim, telah memberikan pelajaran berharga. Saya percaya bahwa kepemimpinan yang baik adalah tentang bagaimana kita terus belajar, beradaptasi, dan memberikan dampak positif bagi orang lain.
Bagi para pemimpin yang sedang berjuang menghadapi tantangan serupa, saya ingin mengatakan: Jangan pernah berhenti belajar dan berubah. Pelatihan seperti yang saya jalani di ALC Leadership Management bisa menjadi titik awal untuk perjalanan transformasi Anda.
Terima kasih kepada ALC Leadership Management dan Ibu Ainy yang telah memberikan bimbingan berharga dalam perjalanan saya. Transformasi ini adalah bukti nyata bahwa dengan niat yang baik dan usaha yang sungguh-sungguh, kita bisa membawa perubahan besar dalam pekerjaan dan kehidupan kita.
Training Online Great Leaders, Great Influencers
-
06/02/2025
-
09.00 - 16.00 WIB
-
Online via Zoom
Procurement and Purchasing
-
12/02/2025
-
09.00 - 16.00 WIB
-
Online via Zoom
Training Online Creative Problem Solving and Decision Making
-
13/02/2025
-
09.00 - 16.00