Ainy Talk Show - Lingkungan Kerja Toxic, Resign Atau Bertahan?

Lingkungan Kerja Toxic

Lingkungan kerja toxic, bagaimana menghadapinya?

Ainy Talk Show, obrolan inspiratif yang menghadirkan narasumber dari berbagai daerah di Indonesia melalui Zoom. Talk show ini akan membahas cerita menarik yang penuh dengan hal-hal yang menginspirasi. Mulai dari hobi yang menghasilkan uang, keahlian/ skills yang membuat narasumber dikagumi oleh banyak orang. Yuk simak topik yang lagi ramai dibicarakan, toxic employee hanya di Ainy Talk show ya!

Topik Ainy Talk Show kali ini mengenai lingkungan kerja yang tidak nyaman. Seperti apa sih lingkungan kerja yang toxic itu? Apa tanda-tandanya? Lantas bagaimana cara mengatasi lingkungan kerja toxic ini? Sebelum lebih jauh, yuk kita simak pengertian lingkungan kerja beracun berikut.

Apa sih, Lingkungan Kerja Toxic Itu?

Anda pernah merasa stress saat bekerja? Ya, stress wajar terjadi pada pekerja manapun, tanpa memandang siapa dia.

Namun, pernahkah merasa sangat lelah saat bekerja, depresi, atau bahkan sakit secara fisik? Jika ya, sebaiknya Anda berhati-hati. ini adalah tanda-tanda Anda berada lingkungan kerja yang toxic. Apa sih, lingkungan kerja yang toxic itu?

Lingkungan kerja yang tidak nyaman & burnout sangat populer di dunia kerja saat ini. Akar permasalahan toxic pada pekerjaan adalah komunikasi yang tidak terbuka. Saling menutupi, berbicara di belakang/ gosip dan berujung pada ketidakjujuran.

Bahkan hingga menunjukkan kondisi yang tidak diinginkan, seperti hilangnya kepercayaan masing-masing, tidak menghormati. Apakah Anda berada di posisi ini? Jika tidak, bersyukurlah Anda karena lingkungan kerja Anda tidak toxic. Namun jika ya, Anda harus mempersiapkan solusi mengatasinya.

3 Tanda Lingkungan Kerja Toxic

Bagaimana sih, ciri-ciri atau tanda lingkungan kerja kita tidak ideal dan sudah menjadi toxic? Yuk simak 3 tanda lingkungan kerja kita sudah toksik.

Pertama, pekerjaan Anda tidak diapresiasi. Tanda pertama bahwa tempat kerja Anda toxic adalah ketika Anda angkat bicara, atasan maupun rekan kerja tidak mendengar. Jika masukan Anda tidak dianggap berharga, kemungkinan itu merupakan tanda bahwa manajemen tidak memprioritaskan karyawan mereka.

Kemampuan untuk mendengar atau listening to others adalah salah satu elemen dari kecerdasan emosi/ emotional intelligence. Jika Anda dan tim berada pada situasi ini, ALC Leadership Management menyarankan untuk mengikuti training The Power Of Working With Emotional Intelligence.

Kedua, gossip dan rumor di mana-mana. Jika kantor Anda terasa lebih seperti ruang kelas sekolah yang dipenuhi gosip daripada tempat kerja professional, sudah pasti kantor Anda toksik. Sering berbicara di belakang dan menjelek-jelekan orang lain adalah gejala utamanya. Gosip menunjukkan betapa buruknya leadership sebuah tim. Karena tindakan yang tidak dewasa ini tidak menghormati privasi para pekerjanya.

Ketiga, adanya penindasan/ pembullyan. Gejala ini sering terjadi dan terlihat di lingkungan kerja. Pembullyan seperti apakah yang dimaksud? Seperti atasan yang selalu emosi dan mengintimidasi, karyawan menuduh seseorang yang memiliki perbedaan, dan bahkan hingga pelecehan seksual. Jika Anda berada di situasi tersebut, mintalah bantuan dari divisi sumberdaya manusia untuk meninjaklanjuti karyawan yang toksik ini.

Apa yang akan Anda lakukan jika mengalami ketiga tanda di atas? ALC Leadership Management sebagai training provider terbaik akan membantu Anda untuk mengatasi lingkungan kerja yang tidak nyaman dengan topik pelatihan Toxic Employee.

Lingkungan Kerja Toksik, Resign Atau Bertahan?

Setelah tahu 3 tanda lingkungan toksik, lalu Anda harus bagaimana? Resign atau bertahan?

Keputusan dalam berkarir harus selalu kita pertimbangkan secara matang tentunya. Apakah lingkungan toksik bisa kita atasi? Di lingkungan kerja yang beracun apakah harus resign?

Ada kondisi tertentu dimana kita bisa mengatasi lingkungan toksik. Seperti yang dialami narasumber keren kita ini. Rolamsyah Nurlija Sitompul, atau yang akrab disapa Olla adalah seorang Station manager Smart FM. Dulu, Olla pernah punya pengalaman di lingkungan kerja yang toxic. Namun justru membawa berkah dan membuat karirnya bersinar terang. Loh kok bisa? Penasaran, kan? Yuk kita ngobrol langsung dengan Olla di Ainy Talk show ini!

Sejak 2003, Olla bergelut di dunia penyiaran. Di antaranya, penyiar dan reporter di Festival Kuliner Bango, music event di Java Jazz Festival, Produser Bahana FM, Smart Business Outlook 2020 “ Winning Strategy In Disruption Era “  bersama  9 Narasumber di Grand Hyatt, dan masih banyak lagi.

Tidak hanya itu, Olla juga acap kali menjadi MC/ Moderator event skala nasional. Seperti Content Marketing In The New Reality, Dialog dan Diskusi Bahaya penulataan Covid-19 by BNPB, Perspektif Indonesia bersama Kalangan Menteri, Anggota DPR, Pengamat dan Ahli.

Penasaran bagaimana perjalanan bagaimana Olla melewati masa-masa di lingkungan kerja beracun? Ingin tahu apa sih tips menghadapi lingkungan kerja toksik? Yuk, hadir ramai-ramai. Simak obrolan inspiratif Olla Nurlija hanya di Ainy Talk Show–Obrolan Asyik Inspiratif. Catat tanggal tayangnya di youtube channel kita, ya!

📙Materi :

“Lingkungan Kerja Toxic, Resign atau Bertahan”

🗣️Narasumber :

Olla Nurlija, Station Manager Radio SMART FM

Host :

Ainy Fauziyah, Leadership Coach & Motivator. Founder ALC Leadership Management & ALC Talent.

Mark your date!

💡 Topik : Lingkungan Kerja Toxic, Resign atau Bertahan

Hari/ tanggal : Selasa, 26 Oktober 2021

🔴 Ditayangkan di YouTube Channel Ainy Fauziyah

Link : https://youtu.be/UvVItSRCwow