9 Tahap Menyusun Program Training untuk SDM Perusahaan yang Efektif

Program Training

Table of Contents

Program training, sudahkah Anda mengetahui tahap penyusunannya?

Program training adalah program pelatihan yang biasanya disusun oleh perusahaan atau lembaga training leadership. Program ini biasanya diadakan sebagai program pelatihan dan pengembangan karyawan perusahaan.

Meski program ini memiliki banyak dampak positif, namun tak jarang dampak positif tersebut tidak terlihat pada hasilnya. Hal ini biasanya dikarenakan program yang tidak berjalan efektif.

Menurut Kleiner (1996) dalam Nelson Mandela University, sebuah pelatihan dikatakan efektif apabila terdapat peningkatan produktivitas dan moral karyawan yang nilainya melebihi dari biaya pelatihan tersebut.

Untuk menciptakan training program karyawan yang efektif, terdapat tahapan dalam penyusunannya yang perlu Anda perhatikan. Seperti apa tahapannya? Jangan khawatir. Artikel ini akan menunjukkannya untuk Anda.

Program Pelatihan Itu Apa?

Program pelatihan dan pengembangan adalah program yang dibuat khusus untuk membantu pesertanya, terutama karyawan sebuah perusahaan, dalam meningkatkan kemampuannya.

Setelah mengikuti program training karyawan ini diharapkan peserta dapat mengerjakan tugas-tugasnya dan menjalankan pekerjaannya dengan lebih baik, serta adanya peningkatan produktivitas individu dan tim.

Baca juga :

Ketahui 5 Manfaat Training Karyawan Bagi Performa Perusahaan

Apa Saja Contoh Program Pelatihan dan Pengembangan Karyawan?

Program pelatihan dan pengembangan SDM banyak sekali jenisnya. Perusahaan dapat menyusun program pelatihan karyawan yang sesuai dengan kebutuhan SDM-nya sendiri.

Beberapa contoh program training untuk karyawan yang bisa diterapkan antara lain sebagai berikut:

– Technology training (Pelatihan teknologi)

– Language training (Pelatihan bahasa)

Team training (Pelatihan tim)

– Skill training (Pelatihan keahlian SDM)

– Retraining (Pelatihan ulang SDM)

– Cross functional training (Pelatihan silang)

Creativity training (Pelatihan kreativitas)

Tahapan Menyusun Program Training Karyawan yang Efektif

Agar bisa menciptakan program pelatihan karyawan yang efektif dan menghasilkan dampak yang berguna bagi perusahaan dan karyawan secara pribadi, Anda dapat mengikuti tahap-tahap penyusunan program training karyawan seperti di bawah ini: 

Pertama, Mengidentifikasi Kebutuhan Pelatihan.

Sebelum merancang program training and development untuk karyawan, sebaiknya Anda mengidentifikasi kebutuhan dari pelatihan tersebut. Biasanya, pelatihan diadakan karena adanya kebutuhan akan peningkatan skill karyawan yang merupakan hasil karena adanya tuntutan baru di dalam pekerjaan.

Kedua, Menganalisis Organisasi.

Analisis organisasi sebelum mengadakan training program diperlukan untuk mendapatkan insight mengenai di mana sebaiknya program training ini diadakan. Apakah ada bagian tertentu dalam organisasi yang memerlukan adanya pelatihan. Hal ini dapat Anda nilai dari survei kepuasan kerja pegawai, absensi, daftar kemajuan pegawai, persepsi pegawai, dan lainnya.

Ketiga, Menganalisis Pekerjaan dan Tugas.

Analisis pekerjaan dan tugas dapat menjadi dasar untuk mengetahui pengetahuan atau skill karyawan apa yang perlu dikembangkan oleh karyawan. Selain itu, analisis pekerjaan juga dapat membantu memberikan informasi mengenai skill apa yang belum dimiliki karyawan tapi diperlukan untuk menyelesaikan tugas sehari-hari dengan baik.

Keempat, Menganalisis Karyawan.

Setelah menganalisis pekerjaan dan tugasnya, selanjutnya analisis karyawan juga perlu dilakukan. Tahap ini adalah tahap analisis kebutuhan dari sisi karyawan. Anda dapat melakukannya dengan cara observasi oleh supervisor, tes keterampilan karyawan, hingga evaluasi keterampilan.

Kelima, Menetapkan Tujuan dan Sasaran Program Training.

Tujuan dan sasaran dari program training karyawan adalah hasil yang diharapkan akan didapatkan oleh karyawan selaku peserta pelatihan. Tujuan dari program training ini bisa dibuat secara spesifik berupa tiga jenis kemampuan yang diharapkan dimiliki oleh karyawan, yakni kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Keenam, Menetapkan Kriteria Keberhasilan dan Alat Ukurnya.

Kriteria keberhasilan dan alat ukurnya dibutuhkan untuk bisa melihat apakah program training yang disusun berhasil mencapai tujuan dibuatnya atau tidak. Contoh alat ukur yang bisa digunakan adalah dengan mengadakan pre-test dan post-test saat sebelum dan sesudah program pelatihan tersebut diadakan.

Ketujuh, Memilih Metode Pelatihan.

Tahap ketujuh ini adalah tahap yang krusial karena akan berpengaruh terhadap keefektifan program training yang dirancang. Dalam memilih metode pelatihan, pastikan Anda menyesuaikan dengan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan. Berikut adalah beberapa contoh metode pelatihan karyawan:

– Self learning

– Task assignment

– Project Assignment

Coaching

Counseling

– Seminar

– Workshop

– Case study

Baca juga :

10 Program Leadership Training untuk Meningkatkan Performa Karyawan

Kedelapan, Trial dan Revisi.

Setelah semuanya ditetapkan, selanjutnya adalah tahap percobaan. Dalam tahap percobaan, Anda bisa melakukan uji keefektifan pelatihan kepada beberapa orang sebagai perwakilan. Dari uji coba tersebut, Anda dapat melihat apa yang masih kurang dari pelatihan tersebut.

Kesembilan, Implementasi dan Evaluasi.

Apabila revisi telah dilakukan, maka pelatihan dapat diterapkan kepada seluruh peserta. Setelah program training selesai dilakukan, jangan lupa untuk melakukan evaluasi guna meningkatkan program pelatihan yang akan datang.

Itu dia tahapan menyusun program training yang efektif untuk karyawan. Semua tahapan tersebut sangat penting untuk dilakukan agar program berjalan dengan baik. 

Selain dengan menyusun training program seperti di atas, Anda juga dapat mengadakan pelatihan bekerja sama dengan lembaga pelatihan profesional untuk hasil yang lebih efektif.

Detail info pelatihan, segera hubungi team ALC di 087779199555