Beda Jabatan Vs Kekuasaan? Pahami Lebih Detail Perbedaannya!

Daftar Isi

Dalam kehidupan organisasi, terutama dalam dunia kerja, istilah “jabatan” dan “kekuasaan” sering muncul dan digunakan. Meski terdengar mirip, kedua istilah ini memiliki perbedaan mendasar dalam pengertian dan penerapannya.

Pemahaman yang baik tentang jabatan dan kekuasaan tidak hanya penting untuk karyawan, tetapi juga bagi pemimpin dalam mengelola struktur organisasi secara efektif. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam apa itu jabatan, apa itu kekuasaan, berbagai jenis jabatan di perusahaan, level-level jabatan, serta perbedaan mendasar antara jabatan dan kekuasaan.

Apa yang Dimaksud dengan Jabatan?

Jabatan adalah peran formal yang diberikan kepada seseorang dalam suatu organisasi atau perusahaan yang mencakup tanggung jawab tertentu. Jabatan biasanya memiliki deskripsi pekerjaan yang jelas, mengidentifikasi tugas-tugas spesifik yang harus dilakukan oleh orang yang menduduki jabatan tersebut. Jabatan juga mencerminkan status seseorang dalam struktur organisasi dan menentukan posisi mereka dalam hierarki perusahaan. Dalam struktur organisasi, jabatan memberikan peran dan tanggung jawab kepada karyawan untuk menjalankan fungsinya sesuai dengan tujuan perusahaan.

Misalnya, seorang manajer keuangan bertanggung jawab atas pengelolaan keuangan perusahaan, sedangkan seorang direktur pemasaran memiliki tanggung jawab untuk merencanakan strategi pemasaran perusahaan. Jabatan ini memberikan kejelasan tentang siapa yang bertanggung jawab untuk aspek-aspek tertentu dari operasi perusahaan.

Apa Itu Kekuasaan?

Kekuasaan adalah kemampuan seseorang atau kelompok untuk memengaruhi tindakan, keputusan, atau perilaku orang lain. Kekuasaan tidak selalu harus terkait dengan jabatan formal dalam perusahaan. Seseorang bisa memiliki kekuasaan karena pengaruh pribadi, keahlian, pengalaman, atau hubungan yang dimilikinya dengan orang lain. Di dalam perusahaan, kekuasaan sering muncul dalam berbagai bentuk, termasuk:

1. Kekuasaan Formal: Kekuasaan yang berasal dari posisi atau jabatan seseorang dalam organisasi. Misalnya, seorang CEO memiliki kekuasaan formal karena ia memegang jabatan tertinggi dalam perusahaan dan memiliki wewenang untuk membuat keputusan strategis.

2. Kekuasaan Referensi: Kekuasaan yang dimiliki seseorang berdasarkan hubungan dan pengaruh personalnya terhadap orang lain. Misalnya, seorang pemimpin karismatik mungkin memiliki kekuasaan referensi karena ia dihormati dan diikuti oleh karyawannya.

3. Kekuasaan Keahlian: Kekuasaan yang dimiliki seseorang berdasarkan keterampilan atau pengetahuan yang dimiliki. Seorang ahli IT mungkin memiliki kekuasaan karena ia memiliki pengetahuan yang sangat spesifik dan penting bagi operasional perusahaan.

Kekuasaan bukan hanya soal jabatan, melainkan kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain, baik itu melalui wewenang formal, keahlian, maupun pengaruh personal.

Jabatan Apa Saja di Perusahaan?

Dalam perusahaan, terdapat berbagai macam jabatan yang berperan dalam menjalankan fungsi-fungsi yang berbeda-beda. Jabatan-jabatan ini biasanya dikelompokkan berdasarkan tanggung jawab dan peran mereka di dalam organisasi. Berikut adalah beberapa contoh jabatan yang umum ditemukan di perusahaan:

1. Direktur: Merupakan jabatan yang berada di tingkat paling tinggi dalam organisasi. Direktur bertanggung jawab atas keseluruhan manajemen perusahaan dan pembuatan keputusan strategis. Jabatan direktur biasanya dibagi lagi berdasarkan fungsinya, seperti Direktur Utama (CEO), Direktur Keuangan (CFO), atau Direktur Operasional (COO).

2. Manajer: Jabatan ini bertanggung jawab untuk mengelola tim atau departemen tertentu di dalam perusahaan. Misalnya, Manajer Pemasaran, Manajer SDM, atau Manajer Produksi. Manajer berperan untuk memastikan bahwa setiap divisi beroperasi sesuai dengan tujuan perusahaan.

3. Supervisor: Jabatan ini biasanya bertugas mengawasi dan memimpin karyawan operasional dalam aktivitas sehari-hari. Supervisor berperan penting dalam menjaga agar operasional berjalan lancar dan sesuai dengan target yang ditetapkan.

4. Staff: Merupakan jabatan yang berhubungan langsung dengan pekerjaan teknis atau operasional. Staf dapat bekerja di berbagai bidang, seperti administrasi, pemasaran, keuangan, atau produksi.

5. Asisten: Jabatan asisten biasanya bertugas untuk membantu manajer atau eksekutif dalam menjalankan tugas administratif sehari-hari. Misalnya, Asisten Manajer atau Asisten Eksekutif.

Setiap jabatan memiliki peran yang jelas dalam menjalankan operasional perusahaan dan membantu mencapai tujuan jangka pendek maupun jangka panjang.

Berdasarkan studi Rallyware menyebutkan jika 69% manajer (orang dengan jabatan tinggi) gagal mengatur sebuah kondisi dan memimpin tim karena kemampuan komunikasinya yang buruk.

Baca juga : 

3 Alasan Mengapa Promosi Jabatan Penting

Level Jabatan Apa Saja?

Di dalam organisasi, level jabatan menggambarkan hierarki dari jabatan-jabatan tersebut. Level ini menunjukkan seberapa besar tanggung jawab dan wewenang yang dimiliki seseorang dalam perusahaan. Berikut adalah tiga level jabatan utama dalam organisasi:

1. Level Eksekutif (Top-Level Management)
Level eksekutif mencakup jabatan tertinggi di perusahaan seperti CEO, CFO, dan COO. Mereka bertanggung jawab untuk membuat keputusan strategis dan mengarahkan perusahaan secara keseluruhan. Tugas utama mereka meliputi perumusan visi, misi, serta strategi perusahaan dalam jangka panjang.

2. Level Menengah (Middle-Level Management)
Jabatan pada level ini mencakup manajer divisi atau departemen. Mereka bertanggung jawab untuk mengimplementasikan kebijakan yang dirumuskan oleh eksekutif dan memastikan bahwa tujuan organisasi tercapai di level operasional. Manajer pada level ini juga bertugas untuk mengelola tim dan memastikan koordinasi antar divisi berjalan dengan baik.

3. Level Operasional (Low-Level Management)
Level operasional mencakup jabatan-jabatan seperti supervisor dan team leader. Mereka bertanggung jawab untuk menjalankan operasi harian perusahaan dan memantau langsung aktivitas karyawan. Mereka juga memastikan bahwa standar operasional dipatuhi dan target harian terpenuhi.

Setiap level jabatan memiliki tanggung jawab yang berbeda dan peran yang unik dalam mendukung keberhasilan perusahaan.

Apa Perbedaan Jabatan dan Kekuasaan?

Jabatan dan kekuasaan adalah dua konsep yang sering dianggap serupa, namun sebenarnya memiliki perbedaan mendasar. Berikut adalah beberapa perbedaan utama antara jabatan dan kekuasaan:

1. Sumber Wewenang

– Jabatan berasal dari struktur formal organisasi. Seseorang mendapatkan jabatan tertentu karena penunjukan resmi berdasarkan aturan perusahaan.

– Kekuasaan dapat berasal dari berbagai sumber, termasuk posisi formal, pengaruh personal, atau keahlian khusus. Kekuasaan tidak selalu terkait dengan jabatan, karena seseorang bisa memiliki kekuasaan tanpa memegang jabatan tinggi.

2. Fungsi dan Tanggung Jawab

– Jabatan mencakup tanggung jawab spesifik yang harus dijalankan oleh pemegangnya. Tugas dan wewenang di dalam jabatan biasanya sudah ditentukan oleh perusahaan dan bersifat formal.

– Kekuasaan, di sisi lain, lebih fleksibel dan seringkali bersifat informal. Seseorang yang memiliki kekuasaan bisa mempengaruhi orang lain tanpa harus mengikuti jalur formal atau aturan perusahaan.

3. Pengaruh

– Jabatan memungkinkan seseorang untuk memiliki wewenang dalam membuat keputusan dan mengelola sumber daya, karena itu merupakan bagian dari deskripsi pekerjaan mereka.

– Kekuasaan, sebaliknya, adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi keputusan dan perilaku orang lain, yang bisa berasal dari karisma, keahlian, atau hubungan sosial.

4. Hierarki

– Jabatan berada dalam hierarki formal organisasi, yang berarti bahwa seseorang dengan jabatan lebih tinggi memiliki otoritas lebih besar dibandingkan dengan mereka yang memiliki jabatan lebih rendah.

– Kekuasaan bisa ada di luar hierarki formal. Misalnya, seorang karyawan dengan keahlian yang sangat dibutuhkan bisa memiliki kekuasaan lebih besar meski secara jabatan berada di posisi yang lebih rendah.

5. Permanen vs. Sementara

– Jabatan biasanya lebih permanen, dengan seseorang memegang jabatan tertentu selama periode waktu tertentu.

– Kekuasaan bisa berubah-ubah, tergantung situasi dan lingkungan. Seseorang bisa memiliki kekuasaan besar di satu situasi tetapi kehilangan kekuasaan tersebut ketika lingkungan berubah.

Baca juga : 

Percaya Diri Saat Presentasi, Yuk Kenali Caranya Di Sini

Kesimpulan

Memahami perbedaan antara jabatan dan kekuasaan adalah hal yang penting dalam manajemen perusahaan. Jabatan merujuk pada peran formal dan tanggung jawab yang ditetapkan oleh organisasi, sedangkan kekuasaan adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain, yang bisa berasal dari berbagai sumber, termasuk posisi formal, keahlian, atau hubungan interpersonal.

Meski jabatan dan kekuasaan sering kali berjalan seiring, seseorang tidak selalu memerlukan jabatan tinggi untuk memiliki kekuasaan. Pada akhirnya, keberhasilan dalam sebuah organisasi sering kali ditentukan oleh kombinasi keduanya—jabatan yang efektif dan kekuasaan yang digunakan dengan bijaksana.

Detail info pelatihan hubungi team ALC di 087779199555