5 Cara ini Membuat Kita Berani Mengakui Kesalahan
Mengakui kesalahan merupakan hal yang mudah dikatakan namun sulit untuk dilakukan. Apalagi, setiap orang pasti pernah berbuat salah dan khilaf sehingga siapapun pasti bisa terjebak dalam masalah seperti ini.
Oleh sebab itu, pada artikel ini akan membantu kamu untuk mengetahui apa saja kebiasaan untuk berani mengakui kesalahan sehingga bisa selalu belajar dan memperbaiki keadaan, terutama dalam lingkup sosial.
Memang, awalnya mungkin kamu akan merasa kecewa dan merasa malu, tetapi yakin deh kesalahan yang mau perbuat tidak akan merusak hidup, sebaliknya selalu ada pelajaran berharga atas setiap kesalahan.
Hal ini bisa kamu rasakan asal mau memperbaiki keadaan dan bertanggung jawab, kalo bahasa kerennya sih everything will be fine. Namun apa sebenarnya memperbaiki keadaan itu dan kenapa hal tersebut menjadi sesuatu yang penting untuk dilakukan? Simak artikel di bawah ini!
Apa itu Mengakui Kesalahan?
Sikap jujur mengakui kesalahan adalah contoh sikap yang sangat terpuji dan sportif sehingga penting untuk dilakukan terutama sebagai makhluk sosial. Sebab, berani mengakui kesalahan akan membuat kamu menyadari bahwa setiap dari kita merupakan manusia biasa.
Jadi tentunya dalam hidup sudah tidak bisa lagi menghindar dari pernah berbuat salah. Namun sebagai pribadi yang bertanggung jawab, mengakui kesalahan tentunya diperlukan untuk memperbaiki segala masalah yang terjadi.
Apakah Manfaat Mengakui Kesalahan dan Meminta Maaf?
Memang setiap orang bisa berbuat salah dalam hidupnya. Namun yang membedakannya adalah apakah ia dapat berlapang dada mengakuinya dengan meminta maaf dan bertanggung jawab atas segala hal yang terjadi atau bahkan tidak sama sekali.
Berani mengakui kesalahan menunjukkan sikap dewasa dalam mengatasi masalah sehingga orang lain akan lebih menghormati dan memahami kamu sebagai manusia.
Salah satu contoh mengakui kesalahan yang paling mudah dan dapat dilakukan pertama kali adalah dengan meminta maaf atas segala hal yang terjadi.
Dengan meminta maaf, kamu sudah menunjukkan kepedulian pada orang lain dan sikap mampu mengambil tanggung jawab atas segala tindakan yang sudah terjadi.
Tentunya berani mengakui kesalahan merupakan ciri orang yang mampu menangani masalah dengan baik. Sebab ia bertindak dengan cepat untuk mengurangi konflik, membangun kepercayaan kembali sekaligus menunjukkan kepedulian kepada orang sekitarnya.
Baca juga : 5 Langkah Bijak Ini Membantu Anda Saat Beda Pendapat
Bagaimana Sih Caranya agar Berani Mengakui Kesalahan?
Nah sebelum menjawab pertanyaan di atas. Coba deh kamu ingat, apakah pernah bertemu dengan orang yang berani mengakui kesalahannya? Berani meminta maaf terlebih dahulu dan tidak malu mengakui kesalahannya?
Pasti pernah dong ya. Lalu apa yang kamu rasakan jika bertemu dengan orang yang berani mengakui kesalahan dan mau bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuat?
Kamu akan merasa kagum, dan iri (irinya dalam hal positif ya), karena kamu merasa “wah keren ya orang ini, mau mengakui kesalahan, dan meminta maaf”. Mengakui kesalahan bukan hal yang mudah loh. Dibutuhkan keberanian dan hati yang lapang, serta mau menurunkan ego untuk bisa melakukannya.
Semua sikap mengakui kesalahan dan meminta maaf diperlukan ini hanya dapat dilakukan saat kamu sudah mulai membangun kebiasaan baik sejak lama. Nah, apa saja 5 kebiasaan yang membuat kita berani mengakui kesalahan? Ini dia daftarnya!
1. Introspeksi Kesalahan Diri Sendiri
Secara umum, mengakui kesalahan adalah arti dari istilah sikap lapang dada yang hanya dapat dimulai saat seseorang sudah melakukan introspeksi atas hal yang sudah terjadi.
Intropeksi ini tentu atas kesalahan yang kita berbuat dan bukannya orang lain. Berarti, sikap mengakui kesalahan diri hanya dapat terjadi saat kamu mulai mengevaluasi hal yang berhubungan dengan dirimu sehingga tidak selalu menyalahkan orang lain.
Cobalah introspeksi diri, kenapa masalah tersebut bisa terjadi, sebab kita tidak akan sadar apa kesalahan yang kita lakukan jika kita selalu meminta orang lain untuk memahami diri kita.
Oleh sebab itulah, cara mengakui kesalahan dengan melakukan intropeksi dulu terhadap diri sendiri hanya bisa dilakukan saat seseorang sudah terbiasa untuk tidak menyalahkan orang lain.
Memang bukan hal yang mudah, tetapi jika bisa melakukannya, maka kita sudah selangkah lebih maju. Jadi, mengatasi masalah akan menjadi lebih mudah dan orang lain juga akan lebih respect dengan kita.
2. Belajar Memahami Orang Lain
Kebiasaan selanjutnya yang membuat kita semakin berani untuk memahami pentingnya mengakui kesalahan adalah dengan belajar memahami perasaan orang lain terlebih dahulu.
Namun uniknya saat belajar memahami orang lain, kamu perlu untuk belajar memposisikan diri sendiri sebagai orang tersebut. Apakah kita ingin jika diperlakukan seperti itu? Apa yang akan kita lakukan jika kita diperlakukan seperti itu?
Mungkin kita akan melakukan hal yang sama seperti yang orang tersebut lakukan kepada kita, semua orang punya caranya masing-masing dalam menangani masalah, maka dari itu jangan merasa rendah jika kita mengakui kesalahan.
Hal ini sesuai dengan Investor’s Business Daily yang menyatakan jika saat hendak mengakui kesalahan bersiaplah untuk menghadapi reaksi kecewa, cemas, maupun marah dari orang di sekitarmu.
Kamu harus menyadari jika mereka berhak merasa demikian dengan coba memahami sudut pandangnya. Namun tidak perlu khawatir, kamu dapat menanggapi hal tersebut dengan fokus untuk mengalihkannya ke solusi yang dimiliki.
Yakinkan orang lain bahwa kamu telah belajar dari kesalahan dengan menunjukkan dengan tepat bagaimana hal itu terjadi. Mengidentifikasi masalah yang terjadi karena adanya kesalahan tersebut dan kembali meningkatkan kredibilitas dengan bertanggung jawab untuk memperbaiki apa yang rusak.
Sebab, terkadang kita memang merasa ingin dipahami oleh orang lain, Namun jika kita juga melakukan kesalahan, maka mulailah mengakui terlebih dahulu agar apa yang kita rasakan dan ingin kita sampaikan dapat diterima dengan baik oleh orang lain.
3. Hindari Gengsi
Tidak ada yang bagus dari gengsi, karena gengsi hanya akan memperpanjang masalah dan meregangkan hubungan kita dengan orang lain.
Lebih baik mengakui kesalahan dibandingkan harus merasa gengsi dengan menyembunyikannya dan malah akan semakin menambah kekecewaan terhadap orang lain saat semua hal yang terjadi sudah sangat terlambat untuk diperbaiki.
Gengsi tidak akan membawa kita kemana-mana, malah hanya akan membuat kita seolah tidak berusaha menyelesaikan masalah. Parahnya lagi jika kamu merasa rendah untuk mengakui kesalahan dan meminta maaf, justru menunggu orang lain untuk melakukannya terlebih dahulu kepada kita.
Bahkan, gengsi juga membuat kita menjadi ingin tampil sempurna dan merasa lebih tinggi dari orang lain. Hal ini merupakan hal yang harus dihindari sebisa mungkin karena akan membuat dirimu menjadi semakin tidak hormat kepada orang yang kedudukannya lebih rendah.
Oleh karena itu, buanglah perasaan gengsi karena kita semua manusia yang kedudukannya sama di mata tuhan.
4. Kurangi Ego
Salah satu contoh mengakui kekurangan diri sendiri adalah dengan mengurangi ego sebagai seorang pribadi yang berlapang dada. Ego dapat terbentuk dari perasaan yang mementingkan diri sendiri dibanding orang lain dan dapat terbentuk dari kepribadian, prinsip, jabatan, dan kemampuan yang kita miliki.
Selain itu, ego yang berlebihan juga membuat kita merasa bahwa kita yang lebih benar dan membuat kita tidak mau mengakui kesalahan.
Sebenarnya ego tidak selalu bersifat negatif, namun untuk mengakui kesalahan, kita harus menurunkan ego. Tujuannya tentu supaya kita dapat mengalah dan mampu bertanggung jawab.
Bahkan, salah satu studi dari Psychology Today menyebutkan jika seseorang tidak mau mengakui kesalahannya berarti orang tersebut telah menghalangi dirinya sendiri untuk tumbuh sebagai pribadi yang lebih baik. Oleh sebab itu, tidak ada kata kata untuk orang yang tidak mau mengakui kesalahannya selain “kamu hanya membuat dirimu sendiri merugi”.
Baca juga : 5 Ciri-ciri Ini Menunjukkan Anda Reaktif, Belum Responsif
5. Jangan Menunggu
Jika kita memang ingin menjadi orang yang mau mengakui kesalahan yang kita perbuat, jangan pernah menunggu orang lain untuk meminta maaf kepada kita.
Menunggu bukanlah hal yang menyenangkan untuk dilakukan, karena kita berharap kepada orang lain yang jalan pikirannya berbeda dengan kita. Sebab apa yang kita mungkin pikirkan belum tentu sama dengan orang lain.
Maka dari itu tidak ada gunanya jika menunggu orang lain yang memulai untuk mengakui kesalahannya. Apalagi, kita tidak tahu apakah orang tersebut berniat untuk menyelesaikan masalah atau tidak. Maka dari itu, belajarlah untuk tidak menunggu dan mulailah mengakui kesalahan kita secara terbuka.
Kesimpulan
Kalau begitu, mari kita bertanya pada diri sendiri. Hari ini, sekarang ini, kesalahan apa lagi sih yang mau kita akui? Kekurangan apa saja yang mau kita akui? Dan kelebihan orang-orang di sekitar kita mana saja yang harus kita akui di depan mereka? Saatnya jujur dan berani berubah ya. Dimulai dari hal-hal kecil terlebih dahulu.
Memang, semua kebiasaan tersebut seringkali harus dilatih terlebih dahulu supaya bisa diterapkan dengan mudah saat kamu mengalami kondisi tersebut terlebih bagi seorang pemimpin.
Salah satu cara untuk melatih kebiasaan baik tersebut bisa dengan mengikuti program development dengan tujuan menajamkan pola pikir yang baik.
Kabar baiknya, kini ALC Leadership Management juga menghadirkan berbagai program development seperti training motivasi untuk karyawan. Jadi, setiap orang di dalam organisasi bisa mendapatkan materi yang tepat untuk mempelajari bagaimana kebiasaan dan tindakan yang harus dilakukan seseorang saat dihadapkan pada sebuah masalah. Yuk daftarkan dirimu sekarang juga!
Strategic Leadership
-
05/12/2024
-
09.00 - 16.00 WIB
-
Online via Zoom
Training Coaching and Mentoring
-
12/12/2024
-
09.00 - 16.00 WIB
-
Online via Zoom