4 Cara Mencapai Work Life Balance untuk Hidup Lebih Bahagia!

Daftar Isi

Sejatinya, Work Life Balance tentu merupakan impian bagi banyak pekerja. Sebab seringkali pekerja merasa stress tidak hanya dari tekanan saat jam kerja normal saja, namun juga seringnya lembur.

Oleh karena itulah, artikel ini akan membahas secara rinci mengenai pengertian, urgensi dan bagaimana work life balance di perusahaan supaya memiliki kehidupan yang jauh lebih seimbang.

Soalnya, ada banyak posisi yang memaksa karyawan untuk bekerja di malam hari maupun akhir pekan dimana waktu tersebut merupakan saatnya mereka beristirahat dengan baik.

Jika Anda sudah mencapai gaya bekerja seperti ini hingga minim waktu bagi keluarga dan diri sendiri, maka inilah saatnya untuk mengevaluasi kembali keseimbangan kehidupan kerja yang dimiliki.

Apa Maksud dari Work Life Balance?

Work Life Balance merupakan sebuah istilah dimana seseorang memiliki kehidupan yang ideal dan seimbang antara pekerjaan profesionalnya serta kehidupan pribadi yang dijalaninya.

Walaupun fenomena work life balance terdengar sedikit sulit untuk dicapai, namun bukanlah merupakan hal yang tidak mungkin. Selama seseorang mau membangun komitmen untuk melakukan manajemen waktu yang baik maka keseimbangan hidup seperti ini tentu bisa dilakukan.

Mengapa Work Life Balance itu Penting?

Dunia kerja yang serba fleksibel terutama dengan diperkenalkannya sistem work from home kala pandemi lalu membuat batas antara pekerjaan dan kehidupan pribadi menjadi bias.

Oleh karena itu, mengelola keseimbangan dalam kehidupan menjadi hal penting untuk dilakukan. Sebab secara garis besar, pentingnya work Life Balance bagi seseorang adalah memungkinkan mereka untuk menikmati dan memaksimalkan semua aspek kehidupan yang dimiliki.

Tentu hal ini bukan hanya masalah pekerjaan saja, namun juga waktu untuk keluarga, teman, hobi, kesehatan dan diri sendiri yang harus dijadikan prioritas.

Baca juga :Ā 4 Tahapan Performance Management untuk Menghadapi 2023

Dampak Work Life Balance yang Tidak Optimal

Sebuah statistik dari EHS Today menyebutkan jika lebih dari 60 persen karyawan Amerika Serikat merasa tidak memiliki keseimbangan dalam bekerja sama sekali.

Sama halnya dengan pola makan sehari-hari, supaya seseorang tetap sehat dan memiliki energi untuk bekerja dan berpikir maka dibutuhkan pengaturan yang ketat tentang bagaimana mereka menghabiskan waktunya.

Banyak yang masih menyangka, jika bekerja dalam waktu yang lama atau lebih dari durasi yang telah ditentukan akan meningkatkan produktivitas mereka. Padahal nyatanya tidak begitu. Sebab penelitian menunjukkan jika seseorang bekerja lebih dari jumlah jam seharusnya, maka produktivitasnya akan menurun drastis berikut dengan kondisi kesehatannya.

Bahkan, dampak Work Life Balance yang tidak bisa ditunaikan dengan baik akan berisiko lebih tinggi menyebabkan seseorang kelelahan dan stress hingga semakin sulit untuk bekerja dengan optimal. Tentu Anda tidak ingin hal tersebut terjadi kan?

Bagaimana Mencapai Work Life Balance?

World Health Organization and the International Labour Organization menemukan fakta bahwa bekerja lebih dari 55 jam seminggu meningkatkan risiko penyakit jantung iskemik dan stroke, jika dibandingkan dengan orang yang bekerja 35-40 jam seminggu.

Padahal mindset kehidupan yang benar-benar seimbang akan memberi Anda fleksibilitas untuk memiliki kehidupan profesional yang sukses, sambil tetap memiliki waktu dan energi untuk fokus kerja sekaligus menikmati kehidupan pribadi.

Namun hal ini hanya bisa dilakukan dengan usaha yang tepat. Oleh sebab itu, berikut ini adalah beberapa cara untuk mencapai work life balance bagi karyawan yang dapat dicoba, untuk hidup yang lebih bahagia, diantaranya adalah:

Work Life Balance

1. Tentukan Prioritas

Manfaat Work Life Balance seperti hidup yang lebih tentram hanya bisa didapatkan dengan memulai langkah kecil dalam hidup anda seperti membuat daftar prioritas harian.

Hal ini berarti bukan hanya masalah pekerjaan di kantor dan juga urusan rumah tangga yang harus dikerjakan namun juga waktu untuk menjalankan hobi, tidur maupun bersama keluarga.

Hanya dengan cara inilah Anda dapat memastikan semua pekerjaan selesai tanpa melupakan aspek lain yang membuat Anda merasa seimbang.

Selain itu, memperhatikan prioritas Anda setiap hari juga efektif untuk membantu menetapkan batasan yang masuk akal untuk diri sendiri. Jadi, semisal Anda sudah lelah dengan pekerjaan di kantor hari tersebut, cucian di rumah yang harus dikerjakan dapat diserahkan ke laundry saja selama ada anggarannya. Hal ini membantu Anda menciptakan waktu tambahan untuk diri sendiri.

Belajarlah untuk mengatur ulang segala prioritas Anda dan pertimbangkan untuk menggunakan bantuan jika sesuai dengan anggaran.

2. Ciptakan Batasan yang Jelas dalam Bekerja

Selain itu, fenomena seperti Work Life Balance di masa pandemi juga kerap kali sulit dicapai oleh banyak orang. Sebab pada saat seperti ini, seseorang melakukan banyak aktivitas di ruang yang sama. Hal ini membuat otak sulit membedakan antara kapan waktu untuk bekerja dan bersantai.

Apalagi ketika ā€œruang kantorā€ merupakan kamar tidur Anda, maka akan sulit untuk tidak memikirkan pekerjaan walaupun telah selesai sekalipun.

Jadi tanpa sadar Anda bisa saja kembali membuka laptop untuk hanya sekedar mengecek email dan tugas-tugas dan ini bukan merupakan sesuatu yang baik. Oleh karena itulah, Anda wajib untuk menciptakan batasan yang jelas setidaknya bagi diri sendiri.

Beberapa batasan yang bisa dilakukan adalah mulai menyembunyikan laptop baik di laci maupun tas jika waktu kerja sudah selesai dan miliki HP untuk kerja dan pribadi yang berbeda. Cara seperti ini dapat memberikan batasan yang jelas bahwa kantor dan kehidupan pribadi adalah hal yang berbeda.

Bahkan dengan memiliki HP kantor tersendiri, Anda dapat mematikannya setiap weekend atau lewat jam kerja agar tidak ada yang mengganggu jadwal lain yang sedang dilakukan.

3. Belajar untuk Katakan ā€œTidakā€ Jika Diperlukan

Kepuasan kerja dan kehidupan pribadi yang seimbang hanya bisa didapatkan saat seseorang sudah mendapatkan Work Life Balance yang tepat. Salah satu soft skill dasar paling terlihat sepele namun sulit untuk dilakukan adalah belajar untuk menolak dan mengatakan tidak jika memang dibutuhkan.

Apabila waktu kerja sudah selesai dan mendadak kamu diberikan pekerjaan tambahan yang sebenarnya bisa diselesaikan besok, maka Anda berhak untuk menolaknya. Lalu memberikan jalan keluar untuk dikerjakan pada hari selanjutnya supaya tidak merusakan jadwal Anda di hari tersebut.

Baca juga :Ā 5 Cara Mengendalikan Emosi Efektif di Tempat Kerja

4. Gunakan Libur Cuti dengan Baik

Setidaknya, apabila Work Life Balance sulit tercapai pada kehidupan sehari-hari, maka pastikan untuk menggunakan libur cuti tahunan Anda dengan optimal. Tujuannya untuk mengisi ulang fisik dan mental.

Namun pastikan saat berlibur itu benar-benar untuk menghabiskan waktu dengan baik dan bukannya tetap melayani gangguan dari pekerjaan.

Hal ini penting mengingat studi yang dilakukan oleh State of American Vacation tahun 2018 menyatakan jika 52% karyawan melaporkan memiliki sisa hari liburan yang tidak terpakai pada akhir tahun. Tentu ini merupakan fenomena yang disayangkan.

Memang sih, pasti ada kekhawatiran dari para karyawan untuk bahwa cuti yang mereka ambil akan mengganggu alur kerja tim dan banyaknya tumpukan pekerjaan saat mereka kembali. Tapi harusnya, kekhawatiran ini tidak membatasi Anda untuk mengambil istirahat yang sangat dibutuhkan.

Jangan khawatir, selama dalam perencanaan yang tepat, cuti yang Anda lakukan tidak akan memberikan beban tambahan pada rekan tim Anda.

Kesimpulan

Itulah pengertian, urgensi serta cara untuk mencapai work life balance yang perlu Anda coba supaya bisa mencapai kehidupan yang lebih bahagia. Sudahkah Anda mencoba cara-cara yang sudah disebutkan itu?

Detail info pelatihan, hubungi team ALC sekarang