Inilah 3 Penyebab Konflik Kerja dan Cara Efektif Mengatasinya
Daftar Isi
Seringkali dalam dunia profesional hal-hal seperti konflik kerja menjadi hal yang sulit untuk dihindarkan. Bahkan survei yang dilakukan oleh CPC Human Capital Report juga menyebutkan jika 85% karyawan juga mengalami masalah dan konflik selama dirinya berkarir.
Sayangnya dampak konflik kerja ini sangat tinggi bagi seorang karyawan dan mampu mempengaruhi performa dan produktivitasnya selama jam kerja.
Oleh karena itu, dalam rangka menghindari pengaruh konflik yang tidak diinginkan, para artikel ini kita akan membahas tuntas mengenai penyebab dan cara menangani konflik di tempat kerja supaya produktivitas tetap dapat terjaga.
Apa yang Dimaksud Konflik di Tempat Kerja?
Konflik kerja merupakan perselisihan yang terjadi dalam dunia profesional yang biasanya terjadi karena adanya individu yang memiliki ide, minat, atau keyakinan yang berlawanan.
Pengertian konflik kerja ini mendefinisikan dengan jelas jika i ide-ide yang saling bertentangan merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan bisnis dan profesional sehingga setiap orang harus memiliki cara untuk mengatasinya.
Sebab, perselisihan ini bisa menjadi sangat besar dan berlebihan atau bahkan yang paling besar dapat menyebabkan sikap yang tidak profesional, bahkan melanggar hukum.
Baca juga :
5 Strategi Manajemen Konflik untuk Lingkungan Kerja Harmonis
Penyebab Konflik di Tempat Kerja itu Meliputi Apa Saja?
Sebelum mengetahui cara mengatasi konflik di tempat kerja, penting bagi Anda untuk mengetahui penyebabnya terlebih dahulu agar pengelolaan masalahnya bisa lebih efektif dan berdampak signifikan terhadap kepuasan karyawan secara keseluruhan.
Namun secara umum, konflik di tempat kerja ternyata bisa disebabkan oleh banyak hal, diantaranya adalah:
1. Ketidakjelasan dalam Peran dan Tanggung Jawab Karyawan
Penyebab konflik kerja yang banyak dirasakan oleh para karyawan salah satunya adalah ketidakjelasan dalam peran dan tanggung jawab yang harus dikerjakan.
Masalah ini kemungkinannya terjadi karena dua hal, management yang buruk dalam mengelola sumber daya ataupun pemimpin tidak kredibel yang tidak mampu membedakan pekerjaan anggota timnya.
Siapapun karyawan yang mengalami hal ini kemungkinan besar akan merasa tidak dihargai atau bahkan overload karena beban kerja tidak merata.
2. Komunikasi yang Buruk
Selanjutnya, masalah di tempat kerja juga seringkali terjadi karena masalah komunikasi, baik itu antar karyawan maupun dengan management. Konflik kerja ini biasanya terjadi karena perbedaan pendapat ataupun kurangnya transparansi dari pemimpin maupun perusahaan sehingga banyak misinformasi yang sifatnya tidak benar.
3. Beban Pekerjaan yang Terlalu Tinggi
Konflik besar hingga stress kerja nyatanya juga banyak disebabkan oleh beban kerja yang terlalu tinggi. Bahkan seringkali perusahaan memberikan ekspektasi yang tidak realistis dan tidak sebanding dengan jumlah sumber daya maupun benefit yang ditawarkan.
Pekerjaan yang didorong terlalu keras melebihi kemampuan karyawan ini juga dapat meningkatkan kebencian dan burnout atas dan beban kerja yang tidak lagi dapat dikelola.
Selebihnya, sebagian contoh konflik di tempat kerja lainnya juga bisa diakibatkan karena adanya masalah personal, pemimpin yang tidak dapat diandalkan, intimidasi dan pelecehan ataupun adanya perubahan signifikan pada perusahaan yang meliputi struktur organisasi hingga cara penilaian.
Bagaimana Cara Menangani Konflik di Tempat Kerja?
Banyaknya penyebab konflik di tempat kerja yang mungkin bisa terjadi pada setiap orang tentu membuat pengetahuan mengenai Conflict Management menjadi hal yang wajib untuk diketahui.
Jadi meskipun konflik kadang menjadi sesuatu yang tidak dapat dihindari, namun Anda bisa mengurangi dampak dan menyelesaikan situasi tersebut dengan lebih efisien sehingga tidak mengganggu kehidupan pekerjaan.
Apalagi jika telat ditangani, maka konflik bisa mengakibatkan efek jangka panjang yang awalnya hanya melibatkan dua orang namun bisa meluas hingga satu kantor. Tentu Anda tidak ingin terjebak oleh situasi yang sangat tidak nyaman dan menentu ini bukan?
Oleh karena itu, berikut adalah 5 cara konflik dan stres kerja yang efektif sehingga produktivitas Anda tidak terganggu, yaitu:
1. Komunikasikan Masalah Sejak Awal (Open Communication)
Diam tidak selamanya bisa menyelesaikan masalah dan sering kali malah akan memunculkan kesalahpahaman dan kebencian baru di sekitar Anda. Oleh karena itu, penting memiliki kemampuan komunikasi yang baik.
Jadi kamu dapat mendiskusikan masalah ini dengan baik-baik lewat pihak yang bersangkutan secara langsung. Namun jika Anda ragu dengan pendekatan tersebut akan menimbulkan masalah baru, maka kehadiran pihak ketiga menjadi hal yang sangat dibutuhkan.
Anda dapat memibacarakan konflik ini melalui manajer ataupun HRD di perusahaan. Management konflik dengan cara komunikasi empat mata inilah yang seringkali dapat menghilangkan kesalahpahaman sekaligus mengetahui akar permasalahan terlebih dahulu sebelum menjadi besar.
2. Coba untuk Lebih Empati dan Belajar Mendengarkan
Selain berkomunikasi, penting dalam melakukan management konflik dengan lebih banyak mendengarkan untuk menumbuhkan rasa empati. Jadi apabila diberikan waktu untuk masing-masing pihak untuk berbagi perspektif, dengarlah setiap perkataannya dengan baik supaya Anda dapat memahami pokok permasalahan dari sudut pandang pihak tersebut.
Pastikan untuk tidak menyelesa orang lain dan berikan balasan yang sopan dan baik setelah dirinya selesai berbicara. Ulangi apa yang dikatakannya terlebih dahulu untuk memastikan Anda benar memahaminya. Selain itu, gunakan bahasa tubuh yang pantas dan tidak memicu perseteruan lainnya.
Saling mendengarkan dan berbagi feedback ini juga dapat mengidentifikasi dan mengatasi potensi konflik sebelum konflik menjadi lebih signifikan. Tentunya cara ini menjadi salah satu bentuk empati yang dapat dilakukan sebagai orang yang profesional dalam menghadapi masalah.
3. Mengembangkan Lingkungan Kerja yang Positif
Terakhir, pihak perusahaan juga memiliki andil yang besar untuk bisa mengembangkan lingkungan kerja yang positif dengan membuat regulasi jelas mengenai cara menghadapi sebuah konflik dalam organisasi.
Dimana perusahaan bisa membagi-bagi jenis konflik yang muncul dan menguraikan langkah-langkah yang harus diambil oleh karyawan termasuk mekanisme pelaporan, proses investigasi, dan potensi konsekuensinya.
Memiliki regulasi dan kebijakan manajemen konflik yang terdefinisi dengan baik memungkinkan masalah akan selesai dengan lebih cepat tanpa perlu menunggu besar sehingga lingkungan kerja akan jauh terasa lebih nyaman.
Tentunya, lebih jauh dari itu, sangat penting bagi setiap karyawan untuk membuat konflik menjadi kesempatan yang besar untuk belajar, khususnya problem solving. Sebab dalam menyelesaikan konflik, Anda perlu menganalisis masalah dan mengidentifikasi tindakan pencegahan sehingga mampu mendorong pola pikir yang jauh lebih berkembang.
Baca juga :
Kenali 3 Penyebab dan Cara Mengatasi Rasa Kurang Percaya Diri
Kesimpulan
Nah demikianlah berbagai penyebab sekaligus cara mengatasi konflik kerja yang efektif bagi banyak orang. Memang, tidak semua orang lahir dengan kemampuan untuk problem solving maupun management konflik namun kemampuan soft skill ini jelas bisa diasah melalui pengalaman dan pelatihan yang tepat.
Salah satu pelatihan yang dapat mengasah kemampuan conflict management dalam lingkungan profesional secara efektif yaitu melalui rangkaian training dari ALC Leadership Management. Yuk cek pilihan trainingnya sekarang juga!
Training Online Creative Problem Solving and Decision Making
-
28/11/2024
-
09.00 - 16.00
Strategic Leadership
-
05/12/2024
-
09.00 - 16.00 WIB
-
Online via Zoom
Training Coaching and Mentoring
-
12/12/2024
-
09.00 - 16.00 WIB
-
Online via Zoom