Training Online Leadership Fundamental
-
01/01/1970
-
09.00 - 16.00 WIB
-
Online via Zoom
Budaya perusahaan menjadi salah satu faktor penting untuk membedakan antara satu jenis organisasi dengan yang lainnya. Sebab pada dasarnya, setiap perusahaan itu memiliki sistem yang unik dan berbeda.
Jadi, selalu ada banyak cara untuk menetapkan jenis budaya perusahaan yang sesuai dengan bisnis Anda secara spesifik.
Oleh karena itulah, artikel ini akan membahas secara lengkap mengenai 4 tipe corporate Culture beserta kelebihan dan kekurangan yang dimilikinya. Hal ini tentu dapat membantu untuk menentukan mana jenis budaya kerja perusahaan untuk diaplikasikan dalam bisnis yang Anda miliki.
Memang, apa sih sebenarnya budaya organisasi itu dan tipe apa saja yang dapat dipilih untuk diterapkan dalam bisnis Anda? Yuk simak penjelasan lengkapnya di artikel ini!
Budaya perusahaan atau corporate culture merupakan sebuah istilah yang menggambarkan nilai, kepercayaan hingga perilaku karyawan dan manajemen dalam sebuah organisasi.
Tentunya, budaya organisasi seperti ini akan membentuk kerangka berpikir (mindset) setiap anggotanya untuk lebih memahami bisnis yang sedang dijalankan.
Budaya perusahaan yang baik ini akan dipengaruhi oleh beberapa aspek mulai dari visi, misi, nilai hingga tujuan yang hendak dicapai.
Mudahnya, contoh budaya perusahaan yang dapat terlihat dan dirasakan oleh para karyawan biasanya adalah aturan berpakaian saat ke kantor, hitungan jam kerja, tunjangan karyawan, hingga kepuasan konsumen dan klien.
Tentunya, ada berbagai fungsi diterapkannya sebuah budaya perusahaan dalam organisasi.
Salah satunya supaya setiap anggota di dalam organisasi memiliki seperangkat acuan untuk memandu mereka bagaimana seharusnya manajemen dan karyawan berinteraksi.
Secara tidak langsung, manfaat budaya perusahaan ini akan memiliki dampak yang besar bagi kemajuan perusahaan. Sebab, saat sebuah perusahaan memiliki panduan, maka produktivitas dalam bekerja tentu akan semakin meningkat.
Baca juga :
Kesadaran akan pentingnya memiliki budaya perusahaan tentu merupakan hal penting bagi setiap organisasi untuk menjalankan usaha dan bisnisnya demi mencapai tujuan dengan baik.
Bahkan, survey yang dilakukan oleh salah satu perusahaan konsultan Big Four yaitu Deloitte menemukan bahwa lebih dari 90% petinggi eksekutif dan 88% karyawan percaya jika budaya perusahaan yang kuat sangat penting untuk kesuksesan bisnis.
Oleh karena itu, ada beberapa tipe budaya perusahaan yang perlu Anda ketahui. Tujuannya tentu agar Anda bisa mencari tahu mana tipe yang sesuai untuk diterapkan pada organisasi Anda. Apa saja itu? Ini dia daftar lengkapnya!
Tipe Adhocracy Culture merupakan salah satu tipe budaya perusahaan yang paling kreatif dan dinamis. Pada kultur ini, setiap orang dituntut untuk berani mengambil resiko dan adaptif untuk segala jenis perubahan cepat di dalam perusahaan.
Sebab tipe ini meyakini jika ketangkasan akan menciptakan kreativitas dan inovasi untuk meningkatkan kualitas serta menghadirkan layanan baru bagi para pengguna.
Tidak heran jika tipe kultur yang sangat dinamis khususnya terhadap segala perubahan ini banyak diaplikasikan para berbagai startup tidak hanya di dunia namun juga Indonesia.
Kelebihan utama dari contoh budaya perusahaan yang satu ini adalah keberanian untuk mengambil resiko yang tinggi juga berpotensi untuk memberikan pertumbuhan dan inovasi yang jauh lebih besar.
Selain itu, para karyawan juga merasa sangat didukung saat menyampaikan ide-ide terbaru sehingga memotivasi banyak orang untuk berkreativitas lebih jauh.
Namun sayangnya, budaya ini memiliki kelemahan yang harus diperhatikan seperti berkurangnya stabilitas karena terlalu banyak inisiatif baru yang diaplikasikan.
Bahkan, pengambilan resiko yang tinggi pun tentu tidak luput dari peluang gagal yang merugikan perusahaan. Sebab, banyak startup di Indonesia yang tumbang karena lupa mempertimbangkan hal tersebut.
Selanjutnya, tipe budaya perusahaan lainnya yang juga dapat Anda pertimbangkan untuk diaplikasikan sesuai kebutuhan adalah Clan Culture. Ini merupakan jenis budaya kerja dimana lingkungan pekerjaan terasa seperti keluarga.
Ciri khas dari Clan Culture adalah meniadakan sistem hirarki sehingga mampu menciptakan lingkungan kerja yang lebih mendukung untuk menggunakan komunikasi terbuka dan informal.
Melihat tipikal cara kerjanya, tipe ini tentu biasanya akan sangat cocok digunakan pada bisnis skala kecil maupun keluarga.
Jadi, jenis budaya organisasi dalam perusahaan seperti ini memiliki kelebihan seperti komunikasi yang lebih terbuka, jujur dan efektif di dalam management. Hal ini tentu akan meningkatkan meningkatkan komunikasi antar karyawan secara alami.
Sedangkan kelemahan dari penerapan sistem ini adalah ketidakmampuan untuk pengambilan keputusan sulit karena perasaan orang lain menjadi prioritas yang begitu tinggi.
Tidak hanya itu saja, bisnis dengan budaya ini juga akan sulit untuk berkembang. Apalagi, struktur kepemimpinan yang ada terasa horizontal sehingga jalur karir pegawainya tidak jelas.
Berbeda dengan tipe-tipe budaya perusahaan yang sudah disebutkan sebelumnya, Market Culture ini benar-benar berfokus pada bisnis dan kompetitor. Pada titik ini, semua anggota di dalam organisasi akan didorong untuk menciptakan profitabilitas yang besar bagi perusahaan.
Hal ini tentu akan menciptakan lingkungan yang kompetitif dan penuh tekanan karena segala hal dilihat pada hasil yang bisa diberikan.
Apalagi, tipe budaya perusahaan ini selalu menekankan kemenangan untuk segala hal dengan mempertimbangkan penetrasi pasar sebagai acuan kesuksesan.
Memang, cara kerja seperti ini akan memberikan kebebasan bagi para karyawan di lingkungan kompetitif untuk membuat keputusan dan melakukan apa yang diperlukan supaya bisa mencapai tujuan.
Namun sayangnya, Market Culture seperti ini seringkali dapat menjadi situasi yang sangat toksik dimana karyawan sering merasa kelelahan karena mereka diharapkan untuk terus mencapai target dan mendapatkan keuntungan besar.
Baca juga :
Ketahui 7 Tipe Pelatihan dan Pengembangan Karyawan untuk Perusahaan
Terakhir, Hierarchy Culture menjadi jenis budaya yang sudah dijalankan oleh banyak perusahaan sejak lama. Sesuai dengan namanya, budaya kerja ini mengikuti struktur perusahaan tradisional sehingga memiliki rantai komando yang lebih jelas.
Jadi akan jelas berbeda karyawan dengan tingkatan biasa dengan para eksekutif di dalam perusahaan. Selain itu, jenis perusahaan ini seperti ini juga memiliki cara khusus dalam melakukan sesuatu sehingga terkesan lebih kaku.
Biarpun begitu, budaya perusahaan seperti ini memiliki fokus utama pada stabilitas, perencanaan dan pelaksanaan yang matang sehingga karyawan tahu persis apa yang diharapkan dari mereka saat mengerjakan tugas.
Namun tentunya, Hierarchy Culture memiliki kelemahan yaitu ruang dan fleksibilitas untuk karyawan yang lebih terbatas khususnya saat menyampaikan ide dan inovasi lainnya. Jadi seringkali inilah yang membuat banyak orang terasa lebih kolot dan kuno.
Demikianlah 4 tipe budaya perusahaan beserta kelebihan dan kekurangannya supaya dapat dijadikan bahan pertimbangan sebelum benar-benar diterapkan dalam bisnis Anda.
Kabar baiknya, seluruh materi tersebut bisa Anda dapatkan dengan lebih mudah dan lengkap melalui rangkaian training leadership dari ALC Leadership Management.
Apalagi, pelatihan tersebut dapat dilakukan secara fleksibel sesuai dengan kebutuhan mulai dari training offline hingga online. Jadi tunggu apa lagi? Yuk cari pelatihan yang cocok untuk segala kebutuhan Anda hanya dengan ALC Leadership Management.