5 Ciri Ini Menunjukkan Anda Reaktif, Belum Responsif

Daftar Isi

Apa itu pengertian responsif? Responsif artinya berkaitan erat dengan suasana hati, sikap, dan tanggapan dari terjadinya komunikasi dua arah. Jika sikap responsif dapat Anda terapkan, maka dapat berdampak positif pada hubungan antara kedua belah pihak.

Artikel ini akan membantu Anda untuk memahami segala aspek terkait responsif. Mulai dari pengertian, contoh, hingga perbedaan antara responsif dan reaktif.

Pengertian Sikap Responsif

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, responsif KBBI artinya cepat merespons, bersifat menanggapi, tergugah hati, atau bersifat memberi tanggapan. Sehingga sikap responsif dapat menambah kepekaan terhadap lingkungan sekitar.

Hal ini baik dilakukan karena Anda dapat membuat orang lain menjadi merasa lebih dihargai. Sikap responsif dapat Anda berikan pada saat berbicara santai, hingga dalam forum diskusi atau rapat.

Seseorang yang bersikap responsif dapat dengan mudah untuk mengubah tantangan menjadi peluang. Karena dalam suatu hubungan, dibutuhkan untuk bertukar pikiran ataupun saling berpendapat satu sama lain.

Jika Anda sebagai seorang pendengar memiliki sikap responsif, maka orang yang sedang berbicara akan merasa senang. Karena Anda dapat memberikan tanggapan, sehingga kedua belah pihak dapat menerima masukan dari sudut pandang yang berbeda.

Pengertian responsif lainnya, yaitu orang yang tanggap bereaksi terhadap orang atau suatu peristiwa, dan menunjukkan emosinya dalam bentuk kesenangan dan kasih sayang. Sehingga arti responsive memiliki makna yang baik dan tanggap.

Selain itu, responsif juga erat berkaitan dengan skill leadership. Hal ini didasari atas sikap ingin mendengarkan dan memberikan tanggapan, sehingga Anda dapat menciptakan suatu hubungan yang baik.

Baca juga : 5 Langkah Bijak Ini Membantu Anda Saat Beda Pendapat

Responsivitas KBBI tidak memiliki definisi, namun memiliki arti, yaitu kemampuan lembaga atau organisasi termasuk aparatur di dalamnya untuk mengenali kebutuhan masyarakat.

Singkatnya responsivitas merupakan bentuk tanggapan dan kerelaan untuk memberikan pertolongan dalam bentuk berupa pelayanan.

Contoh Sikap Responsif

Contoh sikap responsif yaitu saat seorang manajer menerima umpan balik dari kliennya bahwa ada beberapa aspek dari proyek yang tidak sesuai dengan ekspektasi. Alih-alih menjadi defensif, manajer ini mendengarkan dengan saksama, memahami di mana letak masalahnya.

Sikap ini menggambarkan kemampuan seseorang untuk mendengarkan, memahami, dan merespon dengan cara yang mempertimbangkan situasi secara keseluruhan.

Seluruh orang tentu ingin menjadi individu yang responsif. Karena dengan memiliki kepribadian yang responsif, Anda dapat menjadi seseorang yang produktif.

Menjadi seorang yang produktif akan disukai oleh seluruh lingkungan, baik organisasi, kantor, hingga lingkungan bisnis. Lain halnya dengan sikap reaktif, lalu apa beda responsif dengan reaktif?

Pengertian Sikap Reaktif

Arti kata reaktif adalah KBBI, yaitu sifat cenderung, tanggap, atau segera bereaksi akan sesuatu hal yang muncul. Sikap ini adalah reaksi negatif dari seseorang terhadap lingkungan yang ada di sekitarnya.

Umumnya, seseorang yang bersikap reaktif merasa menjadi korban. Sehingga orang tersebut tidak dapat mengambil peluang yang tersedia, belum sadar akan tanggung jawab yang dimiliki, bahkan terkadang suka menyalahkan orang lain.

Contoh Sikap Reaktif

Contoh sikap reaktif yaitu seorang karyawan langsung marah dan menyalahkan rekan kerjanya ketika ada kesalahan, tanpa mencoba mencari solusi atau memahami situasi tersebut. karyawan tersebut bereaksi secara negatif tanpa mempertimbangkan dampak atau konsekuensi dari perilakunya. 

Jika diibaratkan, seseorang yang memiliki sikap reaktif serupa dengan botol soda. Ketika botol soda dikocok, maka soda akan langsung meledak.

Serupa dengan orang yang memiliki sikap reaktif. Jika mereka merasa telah diganggu, maka mereka dapat membalas saat itu juga, karena dianggap mudah tersinggung dan mudah marah.

Hal ini dipengaruhi oleh lingkungan fisik, perasaan, bahkan masa lalu dari individu tersebut. Individu ini akan terlihat tidak memiliki visi ke depannya, tidak aktif, dan tidak memiliki keinginan untuk meningkatkan kualitas kehidupan.

5 Ciri Anda Memiliki Sikap Reaktif

Lalu, bagaimana jika Anda dihadapkan dalam posisi dikelilingi oleh orang yang reaktif, sedangkan Anda tidak ingin terjebak di dalamnya? Ataukah, Anda masih belum memahami termasuk kedalam tipe responsif atau bahkan reaktif?

Berikut ini adalah lima ciri-ciri yang menunjukkan Anda memiliki sikap reaktif, dan belum responsif, antara lain sebagai berikut:

1. Emosional

Sifat emosional dapat membuat Anda menjadi reaktif. Hal ini terlihat ketika Anda menunjukkan pernyataan secara spontan yang cenderung keras tanpa berpikir terlebih dahulu.

Anda tidak mempertimbangkan apakah hal yang diucapkan dapat menyinggung perasaan orang lain atau tidak, dan lain sebagainya. Anda dapat belajar untuk mengendalikan emosi, dan berpikir terlebih dahulu sebelum berbicara agar tidak terjadi penyesalan.

Jika ego dapat Anda kendalikan dengan tepat, dan memikirkan perasaan orang lain agar tidak tersinggung, maka Anda dapat menjadi orang yang responsif.

2. Selalu Mencari Jawaban Jika Diberitahu

Ciri kedua, Anda selalu membantah atau mencari jawaban jika orang lain memberi masukan kepada Anda. Karena seseorang yang responsif akan menganggap bahwa apa yang dilakukan dan dibicarakan adalah yang paling benar.

Jika Anda berperilaku seperti ini, Anda menunjukkan kepada orang lain sebagai individu yang tidak peduli akan sekitar dan tidak mengutamakan sopan santun. Mencari jawaban ketika diberi masukan dapat menimbulkan adu argumentasi.

Hal ini dapat membuat orang lain atau lawan bicara Anda menjadi tidak respect. Anda dapat meminimalisirnya dengan berbagai cara, seperti mengikuti coaching dan mentoring. Agar dapat termotivasi dalam proses berpikir.

3. Memiliki Kecenderungan untuk Menyerang Orang Lain

Menyerang dalam hal ini adalah menyerang pendapat dari orang lain. Seseorang yang reaktif memiliki kecenderungan seperti itu meskipun tidak memiliki maksud untuk menyerang.

Namun hal tersebut telah menjadi kebiasaan, sehingga Anda dapat melakukan segala sesuatunya tanpa disadari. Hal seperti ini merupakan salah satu ciri dari toxic employee, menjadi faktor permasalahan internal dalam perusahaan.

4. Menutupi Kelemahan

Seseorang yang reaktif ingin menunjukkan bahwa dirinya serba bisa, sehingga mereka akan menutupi kelemahan yang dimiliki. Meskipun orang tersebut sadar bahwa terdapat beberapa hal yang tidak dikuasai, namun tidak ingin orang lain mengetahuinya.

Sementara ketidaktahuan seseorang akan sesuatu hal yang baru merupakan hal yang wajar. Oleh karena itu dibutuhkan pembelajaran agar menjadi pandai, sehingga Anda tidak perlu menutupi kelemahan tersebut.

Jika Anda terlalu menutupi kelemahan, dan berpura-pura seolah bisa, akibatnya Anda menjadi tidak akan pernah belajar. Namun jika Anda tidak berpura-pura merupakan contoh sikap responsif.

5. Tidak Memikirkan Akibat dari Apa yang Telah Dilakukan

Jika seseorang tidak memikirkan apa akibat dari hal yang telah dilakukan, maka termasuk kedalam ciri dari sikap reaktif. Karena seharusnya, Anda harus memikirkan apa dampak dan akibat dari sesuatu yang telah dilakukan.

Hal tersebut agar apa yang telah dilakukan tidak akan menyakiti atau merugikan diri sendiri dan orang lain. Anda dapat mengubahnya perlahan agar tidak terbiasa akan hal seperti ini.

Berdasarkan jurnal Business and Social Science IJRBS yang berjudul “Effect of Attitude Toward Work, Work Environment on The Employee’s Work Self-efficacy”, untuk mewujudkan visi dan misi perusahaan atau organisasi, manajemen perlu memperhatikan beberapa faktor, seperti kepemimpinan, lingkungan kerja, hubungan, kinerja, hingga sikap karyawan yang responsif.

Seluruh faktor tersebut saling berkaitan, karena jika mengabaikan salah satu akan dapat mempengaruhi faktor lain dan perusahaan tidak dapat mencapai tujuannya. Oleh karena itu hal ini disebut sebagai sistem dalam organisasi.

Baca juga : 5 Jenis Seminar Untuk Karyawan Yang Wajib Anda Ketahui

Kesimpulan

Sikap responsif dibutuhkan dalam berbagai hal, khususnya saat bekerja. Jika dari kelima ciri tersebut Anda lebih dominan tidak perlu kecil hati, karena masih ada waktu bagi Anda untuk memperbaiki diri.

Melalui ALC Leadership Management, kami dapat membantu Anda melalui topik Productivity Improvement. Topik ini dapat membantu Anda bekerja lebih produktif, dan mengajak team agar lebih responsif dan proaktif.

Detail info pelatihan, hubungi team ALC sekarang