4 Ciri-Ciri Generasi Digital dan Pengaruhnya Terhadap Pekerjaan, Yang Ke-3 Banyak Ditemukan!
Daftar Isi
Generasi digital atau digital native merupakan sebuah fenomena yang saat ini tidak akan pernah bisa dipisahkan dari kehidupan, terlebih dari segi bisnis dan pekerjaan.
Hal ini sangat terlihat dari bagaimana orang-orang tersebut tumbuh dan berkembang dengan segala kemudahan akses internet. Tentu hal inilah yang membuat pola pikir mereka cukup berbeda dengan generasi-generasi sebelumnya yaitu digital immigrant.
Oleh karena itu, artikel ini akan membahas secara lengkap mengenai pengertian generasi digital, ciri ciri dan juga perbedaannya dengan digital immigrant. Tujuannya agar Anda dapat memahami bagaimana dampak yang dihasilkan oleh generasi tersebut terhadap pekerjaan yang dilakukan.
Kira-kira, siapa sih sebenarnya digital native itu dan bagaimana pengaruh yang mereka akan bawa dalam dunia kerja? Simak ulasan lengkapnya pada artikel ini!
Apa yang Dimaksud Generasi Digital Native?
Secara garis besar, generasi digital native adalah sekelompok orang yang tumbuh dan besar di era digital. Jadi, mereka terbiasa menggunakan berbagai jenis teknologi bahkan sejak masa kanak-kanak.
Secara alami, orang-orang yang termasuk ke dalam generasi digital ini sudah menganggap teknologi sebagai bagian penting dari kehidupannya. Tentunya, hal ini akan menghadirkan pola bekerja, belajar dan berinteraksi yang berbeda dengan generasi sebelumnya (digital immigrant).
Siapakah yang Termasuk Digital Native?
Istilah digital native ini pertama kali diperkenalkan oleh salah satu penulis asal Amerika Serikat pada tahun 2001, yaitu Marc Prensky. Ia mendeskripsikan jika orang-orang dari generasi digital ini akan menjadi demografis global yang dominan di dunia seiring dengan menurunnya jumlah generasi sebelumnya.
Oleh karena itulah, kehadiran kelompok ini tentu akan mempengaruhi cara mereka berkomunikasi dan memperlakukan orang lain baik di tempat kerja, lingkungan pendidikan dan bidang kehidupan yang lainnya.
Kelompok orang yang dideskripsikan sebagai bagian dari digital native ini yaitu para milenial yang lahir antara 1980 dan 2000, generasi Z (lahir setelah 2000), serta generasi Alfa dengan tahun kelahiran setela 2010.
Sekelompok orang inilah yang secara valid menghabiskan hampir seluruh hidupnya untuk belajar, bekerja maupun berkomunikasi menggunakan teknologi.
Tentu hal ini berbeda dengan generasi sebelumnya yaitu digital immigrant. Perbedaan digital native dan digital immigrant ini terdefinisi dari tahun kelahirannya yaitu sebelum 1980. Jadi, para generasi digital immigrant ini tidak lahir dan tumbuh besar di era digital dan kemudian mengadopsi teknologi baru yang terus berkembang hingga hari ini.
Baca juga :
Ketahui 7 Tipe Pelatihan dan Pengembangan Karyawan untuk Perusahaan
Apa Ciri Ciri Generasi Digital?
Tentunya, orang-orang yang lahir termasuk digital native memiliki karakteristik khusus yang membedakannya dengan generasi-generasi sebelumnya.
Hal ini tentu akan memberikan pengaruh dari bagaimana mereka bertindak dan cara memperlakukannya di kehidupan nyata. Beberapa contoh generasi digital ini dapat dicirikan sebagai berikut, yaitu:
1. Teknologi menjadi Hal yang Tidak Bisa Terpisahkan
Besar dan tumbuh dengan segala dukungan teknologi membuat kehidupannya saat ini sudah tidak bisa dipisahkan lagi dari hal tersebut. Jadi tidak heran jika generasi milenial di era digital benar-benar sangat bergantung dengan akses internet dan smartphone mereka setiap harinya.
Hal ini sesuai dengan survei yang dilakukan oleh UX Magazine dimana 100% dari mereka memiliki handphone dan 80% orang mengatakan jika mereka tidak tahan jika hidup satu hari pun tanpa adanya koneksi internet.
2. Seorang Pembelajar yang Intuitif
Generasi digital sudah hidup bersama dengan teknologi setiap harinya sehingga sudah terbiasa untuk menemukan jawaban atas segala permasalah mereka menggunakan akses internet yang ada.
Jadi, mereka seringkali sudah tidak perlu lagi diberikan petunjuk manual untuk menyelesaikan sesuatu. Sebab secara intuitif mereka sudah mengetahuinya sendiri.
Apalagi secara alami, akselerasi generasi digital ini juga mampu membuat orang lain mengadopsi tren dan teknologi baru yang inovatif. Hal inilah yang membuat kehadiran mereka dapat meningkatkan inovasi dalam sebuah bisnis.
3. Kurang Bersabar
Contoh digital native selanjutnya juga dapat terlihat dari sifat mereka yang kurang bersabar saat menghadapi sesuatu.
Sebagai pembelajar yang intuitif, mereka seringkali tidak memikirkan cara kerja suatu program sehingga mereka langsung terjun ke dalamnya dan berharap dapat langsung menjalankan hal tersebut secara instan.
Hal ini jugalah yang membuat kebiasaan membaca yang mereka miliki jauh lebih rendah dibandingkan dengan generasi digital immigrant. Sayangnya, hal ini dapat membuat seseorang mengabaikan instruksi penting sehingga rawan menimbulkan kesalahan yang fatal.
4. Aktif Secara Sosial
Jangan remehkan para generasi digital yang selalu melihat smartphone mereka sepanjang hari. Sebab pada dasarnya mereka merupakan orang paling sosial yang tidak membutuhkan pertemuan fisik untuk berinteraksi dengan seseorang.
Semua hal tersebut dapat terjadi karena adanya berbagai kemudahan yang ditawarkan oleh sosial media.
Apalagi, orang-orang dari kelompok ini besar dengan beragam perubahan dalam teknologi. Hal ini tentu akan memungkikan mereka untuk lebih mudah beradaptasi dengan segala bentuk perubahan dalam dunia digital, termasuk untuk berinteraksi dengan orang lain.
Baca juga :
4 Jenis Training Indonesia yang Paling Dibutuhkan Karyawan Di Era Digital
Pengaruh Generasi Digital Terhadap Pekerjaan
Para digital native yang telah terbiasa dengan teknologi tentu akan menciptakan dampak yang khas di dalam lingkup profesional termasuk pekerjaan. Salah satu yang paling terasa adalah kemampuan untuk beradaptasi dengan cepat untuk segala perubahan dinamis.
Hal ini terlihat dari bagaimana mereka mampu untuk mengaplikasikan langsung sistem bekerja dari rumah (Work From Home) dengan baik saat pandemi Covid-19 melanda. Bahkan mereka tetap bisa mempertahankan pola diskusi dan komunikasi menggunakan teknologi sehingga tetap efektif walaupun tidak bekerja dari kantor.
Selain itu, generasi ini juga mengetahui jika pemasaran yang tepat menggunakan sosial media saat ini merupakan strategi yang penting untuk dilakukan.
Sebab mereka sadar betul jika sosial media yang dikembangkan dengan kuat akan memberikan persona menarik untuk mengenalkan produk dan memberikan sumbangsih pendapatan terhadap perusahaan.
Terakhir, kemampuan dari generasi sosial yang dapat mempelajari segala sesuatu menggunakan intuisi ini menjadi hal yang sangat optimal untuk mendorong adanya inovasi dan ide baru di dalam bisnis maupun pekerjaan.
Kesimpulan :
Demikianlah pengertian, ciri-ciri dan pengaruh generasi digital terhadap pekerjaan dan bisnis yang mereka jalankan. Oleh karena itu, sebagai seorang pemimpin penting untuk mengetahui pola leadership yang tepat.
Sebab, tipe leadership yang tepat akan mendorong generasi digital agar semakin mudah untuk menghadirkan ide dan inovasi terbaru yang berguna bagi kemajuan perusahaan.
Kabar baiknya, semua hal tersebut termasuk materi generasi digital ini sudah bisa Anda dapatkan dengan mudah melalui training leadership yang diadakan oleh ALC Leadership Management.
Beberapa materi yang bisa Anda dapatkan dari pelatihan kepemimpinan ini mulai dari Leadership Fundamental, Creative Thinking In Digital Era dan masih banyak lagi untuk meningkatkan skill dalam dunia professional. Yuk segera daftarkan diri Anda sekarang juga!
Ingin menjadi pemimpin yang mampu untuk menyelesaikan target dengan baik serta mampu memberikan hasil sesuai dengan harapan di era digital ini. Yuk gabung dalam training “Managing and Leading in Digital Age”. Catat tanggal pelatihannya dibawah ini ya!
Jadwal Pelatihan
Kamis, 31 Agustus 2023
09.00 – 16.00 WIB
Online via Zoom
Training Online Creative Problem Solving and Decision Making
-
28/11/2024
-
09.00 - 16.00
Strategic Leadership
-
05/12/2024
-
09.00 - 16.00 WIB
-
Online via Zoom
Training Coaching and Mentoring
-
12/12/2024
-
09.00 - 16.00 WIB
-
Online via Zoom