Lingkungan Kerja Toxic! Tangani 5 Ciri Ini Sebelum Anda Terlambat!
Table of Contents
Lingkungan kerja toxic, sudahkah Anda mengenalinya?
Toxic di lingkungan kerja memang tidak bisa kita hindari. Istilah lingkungan kerja toxic adalah suatu keadaan/ kondisi lingkungan kerja di mana lingkungan kerja tersebut memiliki budaya kerja yang negatif, rekan kerja toxic, yang membuat lingkungan kerja tidak nyaman.
Menurut Society for Human Resource Management (SHRM) yang melakukan penelitian di perusahaan Convos & Coffee Pop-Up Coffeehouse New York, sebanyak 58% karyawan memilih untuk berhenti dari pekerjaan karena adanya toxic di lingkungan kerja. Karena hal tersebut dapat membebani kesehatan mental mereka.
Akibatnya perusahaan Convos & Coffee Pop-Up Coffeehouse New York mengalami kerugian sebanyak $223 miliar. Hal ini terjadi karena meningkatnya jumlah karyawan yang melakukan resign karena merasa tidak nyaman bekerja di lingkungan toxic.
Wah, ternyata toxic work environment memiliki dampak yang besar untuk karyawan ataupun perusahaan. Oleh karena itu penting sekali bagi Anda mengetahui ciri lingkungan kerja beracun sebelum terlambat , yuk ketahui ke 5 cirinya!
5 Ciri Lingkungan Kerja Toxic
Forbes mengatakan, ada 5 ciri lingkungan kerja Anda toxic. Adapun cirinya adalah sebagai berikut :
Pertama, suasana kerja yang tidak nyaman.
Adanya interaksi negatif antara Anda dengan rekan kerja atau atasan membuat suasana lingkungan kerja menjadi tidak nyaman. Seperti atasan yang hanya memberikan kritik tanpa memberikan masukan ataupun solusi dan adanya rekan kerja yang senang bergosip serta melakukan bullying.
Hal-hal seperti inilah yang membuat Anda menjadi tidak nyaman ketika bekerja. Serta menyebabkan kesehatan fisik, mental dan produktivitas kerja Anda terganggu.
Kedua, atasan yang semaunya dan tidak mendengarkan.
Hilda Wong, pendiri Content Dog, mengatakan salah satu ciri lingkungan kerja toxic adalah adanya pemimpin yang semaunya sendiri dan tidak mau mendengarkan serta menghargai pendapat/ ide dari Anda.
Pemimpin dengan karakter seperti ini selalu merasa dirinya benar. Memanfaatkan jabatannya hanya untuk menekan dan menuntut Anda. Serta ketika Anda mencoba memberikan masukan maka ia tidak mau mendengarkan Anda dan menganggap Anda adalah hambatan.
Ketiga, budaya kerja yang sendiri-sendiri, selfish dan egois.
Ketika Anda bekerja tentunya Anda harus mampu menjalin kerjasama dengan rekan kerja lainnya agar dapat memajukan perusahaan. Tetapi tidak semua orang bisa berpikiran demikian.
Pasti Anda menemukan rekan kerja yang egois dan hanya mementingkan dirinya sendiri. Rekan kerja yang bersifat selfish dan egois hanya memikirkan keutungan untuk dirinya sendiri serta cenderung tidak perduli dengan tujuan perusahaan.
Adapun ciri rekan kerja yang selfish dan egois adalah saat Anda mengajak untuk bekerja sama, ia tidak memberikan kontribusi/ ide. Bahkan ia tidak sungkan untuk menolak jika Anda meminta tolong.
Sikap yang hanya mementingkan diri sendiri ini hanya memperburuk team work, kolaborasi/ kerjasama tidak terjalin dengan baik serta menghambat kinerja dan produktivitas.
Keempat, minimnya kesempatan berpendapat dan menuangkan ide.
Ketika Anda berada dalam lingkungan kerja yang positif, Anda selalu memiliki kesempatan untuk berpendapat selama itu berdasarkan sebuah fakta dan kebenaran. Plus ketika Anda menuangkan ide atasan/ rekan kerja lainnya mau mendengarkan dan menerimanya dengan baik.
Tetapi berbeda dengan lingkungan kerja toxic, minimnya kebebasan Anda untuk memberikan pendapat. Hal ini menyebabkan Anda menjadi takut mengungkapkan kebenaran karena adanya intimidasi/ tekanan baik dari atasan ataupun rekan kerja.
Sehingga Anda menjadi terbatas dalam menyampaikan pendapat ataupun menuangkan ide. Karena atasan dan rekan kerja Anda menganggap bahwa pendapat/ ide yang Anda sampaikan merupakan hal yang tidak penting dan hanya membuang-buang waktu.
Dampaknya dari kebiasaan buruk ini dapat membentuk mental Anda menjadi pekerja yang penurut, tidak menjadi diri sendiri. Kebiasaan buruk ini membentuk Anda selalu menyenangkan atasan/ rekan kerja Anda demi menghindari sebuah kesalahan.
Kelima, tidak adanya jenjang karir.
Ciri lingkungan kerja toxic berikutnya adalah tidak adanya kesempatan Anda untuk mendapatkan promosi jabatan. Plus tidak adanya kejelasan mengenai jenjang karir Anda. Perusahaan hanya berfokus pada keuntungan tanpa memperhatikan masa depan Anda.
Sehingga kesempatan untuk mengembangkan karir Anda semakin terhambat. Anda hanya berfokus pada tercapainya target perusahaan. Sementara perusahaan tidak pernah memberikan penghargaan atas kerja keras Anda.
Baca juga :
Sekarang Anda sudah mengetahui ciri-ciri lingkungan kerja toxic, kan. Nah untuk semakin menambah pemahaman Anda mengenai toxic work environment, yuk sama-sama kita ketahui pengertiannya. Baca sampai selesai ya, jangan sampai ada yang terlewatkan loh.
Apa Itu Lingkungan Kerja Toxic Atau Dikenal Dengan Toxic Work Environment?
Lingkungan kerja toxic adalah suatu keadaan lingkungan kerja dimana lingkungan kerja tersebut mempunyai budaya kerja yang negatif dan tidak baik, rekan atau atasan kerja yang toxic. Hal ini menyebabkan lingkungan kerja tidak nyaman.
Adapun contoh lingkungan kerja toxic atau yang dikenal dengan toxic work environment adalah adanya persaingan yang tidak sehat, budaya gosip yang kuat, rasa egois yang tinggi dalam diri setiap individu, tidak adanya trust dan respect antara satu sama lain.
Sehingga dari adanya lingkungan kerja toxic menyebabkan rendahnya tingkat kolaborasi, produktivitas, dan inovasi. Sehingga rasa loyalitas dalam diri karyawan semakin rendah.
Oleh karena itu sangat penting memastikan bahwa lingkungan kerja Anda memiliki energi positif, kultur budaya kerja yang baik, dan memberikan rasa nyaman pada Anda. Karena lingkungan kerja sangat berdampak untuk kesehatan mental, fisik dan produktivitas Anda dalam bekerja.
Wah, pembahasan kita semakin seru saja nih. Setelah Anda mengetahui pengertian mengenai lingkungan kerja toxic. Pasti sekarang Anda bertanya bagaimana cara menangani lingkungan toxic? Yuk ketahui 5 cara ini sebelum terlambat!
5 Langkah Menangani Lingkungan Kerja Toxic Sebelum Terlambat
Pertama, jangan libatkan diri Anda dalam budaya gosip.
Melakukan interaksi dan menjalin komunikasi dengan rekan kerja pasti Anda lakukan dalam pekerjaan bukan? Namun, dari interaksi dan komunikasi ini dapat menimbulkan hal negatif yaitu munculnya budaya gosip.
Jika Anda terjebak dengan rekan kerja yang senang bergosip, cobalah untuk membatasi kegiatan ini. Jangan libatkan diri Anda dalam budaya negatif. Karena kebiasaan menggosip di kantor membuat Anda semakin terjebak pada habit yang tidak baik dan hal ini hanya membuang waktu Anda.
Baca juga :
Kedua, alihkan fokus Anda untuk selalu mengembangkan diri.
Ketika Anda mengalami rasa tertekan dan tidak nyaman karena pengaruh lingkungan kerja yang tidak baik, rekan atau bos toxic cobalah untuk tidak menutup diri dan tingkatkan motivasi kerja Anda menjadi lebih baik lagi.
Anda juga bisa mencoba memfokuskan diri dengan cara meningkatkan dan mengembangkan kualitas Anda. Anda bisa melakukan hal-hal positif dengan cara mengikuti pelatihan untuk mengupgrade skill dan menambah pengetahuan baru Anda.
Kegiatan ini dapat memberikan dampak positif yaitu Anda semakin mampu untuk menjadi sdm yang unggul serta secara tidak langsung Anda pun mempersiapkan kesuksesan untuk karir di masa depan.
Ketiga, mengambil waktu untuk beristirahat.
Dengan mengambil waktu untuk beristirahat hal ini bisa Anda lakukan untuk mengurangi dampak negatif dari lingkungan kerja toxic. Anda bisa mencoba melakukan kegiatan yang Anda sukai untuk mengurangi tingkat stress dan Anda pun bisa menjadi rileks.
Keempat, selalu berpikir sesuai dengan porsinya.
Selalu berpikir sesuai porsinya Anda dapat mengurangi efek negatif dari lingkungan kerja toxic. Dengan melakukan hal ini Anda mampu selalu berpikir positif. Dampaknya adalah Anda tidak mudah terpengaruh efek negatif dari tempat kerja serta Anda lebih mampu untuk berpikir jernih.
Kelima, jadikan suasana kantor menjadi lebih santai.
Menjadikan suasana kantor lebih santai membuat Anda tidak mudah merasa tertekan. Jadi daripada Anda terus merasa tertekan serta banyak mengeluh cobalah menjadi pribadi yang menyenangkan dan selalu memiliki energi positif.
Dengan menjadi pribadi yang menyenangkan Anda bisa menghindari stres, melepaskan energi negatif dalam pikiran Anda serta membuat suasana lingkungan kerja/ kantor Anda menjadi lebih santai.
Rasa penasaran Anda mengenai cara atau langkah menangani lingkungan kerja toxic sudah terjawab ya? Setelah Anda mengetahui 5 langkah mengatasi toxic work environment. Sekarang yuk simak 10 quotes dari para expert ini.
Baca juga :
10 Quotes Lingkungan Kerja Toxic
Berikut adalah 10 kumpulan kata/ quotes mengenai lingkungan kerja toxic untuk meningkatkan semangat Anda agar Anda mampu menghadapi lingkungan kerja toxic.
“Toxic itu bukan hanya meracuni hati dan pikiran, tetapi juga mental dan cara kerja Anda. Menjadi demotivasi & tidak produktif.”
“Sama pentingnya dengan belajar bagaimana menghadapi berbagai jenis orang, orang yang benar-benar beracun tidak akan pernah sepadan dengan waktu dan energimu. Orang-orang beracun menciptakan kerumitan yang tidak perlu, perselisihan, dan yang paling buruk, stress.”
“Hubungan yang beracun dapat mengubah persepsi kita. Kamu dapat menghabiskan bertahun-tahun berpikir bahwa kamutidak berharga. Tapi, kamu bukannya tidak berharga. Kamu kurang dihargai.”
“Jangan memperhatikan kata-kata beracun. Apa yang orang katakan sering kali merupakan cerminan dari diri mereka sendiri, bukan dirimu.”
– Christian Baloga
“Pertahanan terbaik adalah menjauhkan diri dari radar orang-orang negatif.”
“Tinggalkan orang-orang negatif. Mereka hanya muncul untuk berbagi keluhan, masalah, cerita bencana, ketakutan, dan penilaian pada orang lain. Jika seseorang mencari tempat sampah untuk membuang semua sampahnya, pastikan itu tidak ada di pikiran Anda.”
“Hindari orang-orang negatif, karena mereka adalah perusak terbesar kepercayaan diri dan harga diri. Kelilingi dirimu dengan orang-orang yang mengeluarkan yang terbaik dari dirimu!”
“Jauhi orang-orang yang mencoba meremehkan ambisimu. Orang kecil selalu melakukan itu, tetapi orang yang benar-benar hebat membuatmu merasa bahwa kamu juga bisa menjadi hebat.”
“Kelilingi dirimu dengan orang-orang positif yang percaya pada impianmu, mendorong ide-idemu, mendukung ambisimu, dan mengeluarkan yang terbaik dari dirimu.”
“Kamu tidak dapat berharap untuk menjalani kehidupan yang positif jika kamu bergaul dengan orang-orang yang negatif.”
Setelah Anda mengetahui 5 ciri lingkungan kerja toxic, arti, 5 cara menanganinya dan 10 qoutes mengenai toxic work environment. Boleh tahu apa yang Anda rasakan setelah membaca artikel ini? Kasih tahu dong.
Jika semua hal sudah Anda lakukan tetapi lingkungan kerja Anda tetap toxic, berarti ada yang salah nih. Pertanyaannya, sudahkah Anda sudah memiliki skill mumpuni untuk mengatasi toxic di lingkungan kerja?
Jika belum, jangan bingung dan panik ya. Ada solusinya kok. Mengikuti training bersama ALC adalah kuncinya. ALC memiliki metode plus materi pelatihan yang sangat relevan dan mudah Anda aplikasikan di pekerjaan serta keseharian. Yuk kenali training toxic employeenya ALC! Simak sampai selesai ya.
Training Toxic Employee ALC
ALC Leadership Management ebagai pusat leadership training dan management terbaik di Indonesia, memiliki training toxic employee ALC. Bersama ALC Anda dapat mengenali dan mengatasi karyawan beracun yang dapat menghambat produktivitas di perusahaan Anda.
Adapun materi training toxic employee ALC sebagai berikut :
– 3 Penyebab karyawan beracun menyedot energi?
– 5 Ciri karyawan beracun yang wajib Anda kenali.
– 3 Langkah mengatasi karyawan beracun.
– Membangun team work sebagai budaya kerja.
Untuk detail info Anda bisa simak di sini ya!
Jika permasalahan Anda belum terjawab dan membutuhkan diskusi bersama ALC, Anda bisa menghubungi team ALC di 087779199555