Demotivasi Kerja : Arti, Ciri, Penyebab & Cara Mengatasinya

Daftar Isi

Dalam dunia kerja, motivasi merupakan faktor yang sangat penting dimiliki oleh setiap karyawan supaya bisa mencapai tujuannya.

Namun sayangnya, seringkali para pekerja ini mengalami penurunan semangat atau demotivasi kerja yang sangat drastis. Hal ini jelas tidak dapat dibiarkan begitu saja karena akan sangat berdampak negatif pada produktivitas dan kualitas kerja yang dilakukan.

Oleh karena itulah, para artikel ini kita akan mengupas tuntas arti dari demotivasi kerja yang sesungguhnya, ciri-ciri, penyebab dan berbagai cara untuk mengatasinya.

Jadi, setiap orang di dalam organisasi dapat termotivasi lagi dan kembali pada kemampuan terbaiknya untuk menyelesaikan tugas dalam pekerjaannya. Memang apa sih sebenarnya demotivasi itu? Berikut ini adalah penjelasannya!

Apa Arti Demotivasi Kerja?

Secara harfiah demotivasi artinya sebuah kondisi yang berlawanan dengan “motivasi”. Jadi dapat diartikan jika demotivasi kerja adalah keadaan dimana seseorang sedang kehilangan motivasi, minat, atau semangat untuk bekerja secara efektif.

Konteks demotivasi ini bisa beragam mulai dari kehilangan semangat kerja untuk mencapai tujuan yang ditetapkan, kehilangan rasa tanggung jawab serta sulit merasa puas dengan pekerjaan yang sedang dilakukan.

Apa Dampak Negatif dari Demotivasi Kerja?

Sayangnya, demotivasi parah yang terjadi secara berkelanjutan dan tidak ditangani dengan baik ini dapat menimbulkan efek negatif secara keseluruhan.

Sebab, demotivasi merupakan hal yang menular, sebab karyawan dengan fase seperti ini sering sekali mengeluh dan mengomel tentang pekerjaan yang dilakukan.

Dalam waktu cepat, hal ini akan mempengaruhi lingkungan kerja di sekitarnya sehingga rentan terpengaruh dan mengalami penurunan motivasi juga.

Oleh karena itulah sangat penting bagi setiap perusahaan untuk menyadarinya dan mengenali tanda demotivasi para karyawan sehingga dapat ditangani segera sebelum terlambat.

Sebab jika terlambat, sebagian besar karyawan yang ada di dalamnya tidak mau lagi berusaha untuk memberikan yang terbaik bagi perusahaan dan tidak berkomitmen saat menjalankan tugasnya.

Selain itu, mereka juga jadi tidak antusias sekaligus tidak memiliki keinginan untuk memenuhi kewajiban yang seharusnya dikerjakan. Dampak lebih parahnya, tim akan jadi sulit berkolaborasi sehingga berpengaruh para produktivitas dan keuntungan perusahaan. Tentu Anda tidak ingin hal tersebut terjadi bukan?

Baca juga : 

Inilah 5 Manfaat dan Jenis Training Karyawan untuk Perusahaan

5 Ciri-ciri Adanya Demotivasi Kerja dalam Sebuah Perusahaan

Dalam rangka mengatasi karyawan yang sedang terserang malas atau demotivasi, maka penting bagi sebuah perusahaan untuk mengenali ciri-ciri utama yang mengarah ke sana.

Sekilas, demotivasi ini biasanya ditandai dengan kurangnya minat dan kenikmatan aktivitas yang dulunya dianggap menyenangkan. Individu dengan gejala seperti ini tentu akan merasa lebih sulit untuk mengerjakan tugasnya dengan baik maupun berinteraksi dengan orang lain.

Tapi, ada beberapa ciri-ciri demotivasi kerja yang dapat dengan mudah Anda kenali, diantaranya adalah:

1. Produktivitas Menurun Drastis

Tentu, produktivitas seorang karyawan tidak akan menurun drastis begitu saja tanpa adanya pemicu yang jelas.

Umumnya, faktor internal dan eksternal yang dapat menyebabkan rendahnya produktivitas karyawan ini mulai dari stress, kegiatan yang stagnan, pekerjaan yang overload, manajemen yang buruk, hingga reward atau gaji yang tidak sesuai.

Saat kualitas kerja dan produktivitas mereka menurun maka hal ini akan sangat berpengaruh pada  kurangnya motivasi dan fokus kala bekerja.

2. Kurangnya Inisiatif

Setiap perusahaan tentu menginginkan karyawan yang dapat bekerja baik dengan minim pengawasan. Bahkan banyak pemimpin yang memberikan ruang untuk karyawannya berkembang dengan mengambil inisiatif tindakan dan menemukan solusi sendiri saat terjadi sebuah masalah.

Oleh karena itu, saat karyawan mendadak berhenti menunjukkan inisiatif dalam pekerjaan mereka tentu kemungkinan besar hal ini terjadi karena mulai menurunnya motivasi mereka.

3. Sering Memicu Konflik dengan Rekan Tim

Tanda demotivasi lainnya yang mudah untuk Anda kenali yaitu saat karyawan sering mempengaruhi kinerja rekan-rekannya baik dengan perkataan maupun perbuatan sehingga berpengaruh pada produktivitas di sekelilingnya.

Pada tahap ini, karyawan yang mengalami demotivasi ini juga sering menyebabkan konflik pada rekan timnya sehingga semakin sulit untuk melakukan kolaborasi pekerjaan.

Hadirnya orang seperti ini di dalam tim, justru akan memicu konflik lainnya termasuk budaya kerja yang semakin negatif. Jelas hal ini malah membuat siapapun yang ada di dalamnya semakin tidak nyaman saat bekerja.

4. Selalu Bersikap Apatis

Pekerja apatis biasanya sudah kehilangan minat pada pekerjaan yang sedang mereka lakukan. Jadi, ia merasa tidak terlibat dalam apa yang harusnya mereka kerjakan, minim inisiatif atau bahkan lari dari tanggung jawab.

Pada tahap ini, karyawan akan bertindak seakan-akan bahwa pekerjaannya tidak terlalu penting serta tidak memiliki kepemilikan terhadap tanggung jawab tugas yang harusnya dikerjakan. Jelas tindakan ini dapat menjadi racun yang dapat mempengaruhi produktivitas tim maupun bisnis secara keseluruhan.

5. Turn Over Karyawan yang Sangat Tinggi

Terakhir, ciri-ciri demotivasi kerja yang paling mudah dirasakan adalah turn over karyawan yang sangat tinggi dalam sebuah perusahaan.

Contoh demotivasi kerja ini mengacu pada adanya indikasi ketidakmampuan sebuah organisasi untuk mempertahankan pekerjaannya selama periode tertentu.

Seringkali hal ini terjadi karena pekerja tidak memiliki ruang untuk bertumbuh, tidak diapresiasi dengan layak atau tidak ada lagi tantangan dalam perusahaan tersebut untuk dilewati.

Pada tahap ini, perusahaan harus mencari tahu dengan tepat apa yang menjadi penyebab utama terjadinya hal tersebut sehingga dapat menjadi evaluasi segera sebelum terjadinya hal yang tayang diinginkan di masa depan.

5 Penyebab Terjadinya Demotivasi Kerja dan Cara Mengatasinya

Setelah mengenal berbagai ciri-ciri karyawan yang mengalami demotivasi kerja, maka langkah selanjutnya yang perlu dilakukan adalah mengidentifikasi penyebabnya.

Jadi, Anda akan lebih mudah untuk membuat keputusan dan mencari cara bagaimana mengatasi masalah tersebut dengan lebih baik bagi semua pihak.

Terlebih, jika Anda merupakan seorang pemimpin maka motivasi dan kesejahteraan tenaga kerja menjadi tanggung jawab yang harus dikerjakan.

Oleh karena itu, dengan mengenali tanda-tanda dan penyebab demotivasi sejak dini maka masalah lainnya dapat diatasi dengan cepat pula.

Berikut ini adalah beberapa kemungkinan penyebab demotivasi kerja bisa terjadi dan cara mengatasinya secara efektif, diantaranya adalah:

1. Beban Kerja yang Berlebihan

Salah satu penyebab demotivasi kerja yang sering dirasakan oleh para karyawan adalah adanya beban kerja yang berlebihan hingga target yang bahkan tidak realistis sama sekali.

Jika seseorang merasa terlalu terbebani oleh beban kerja yang besar seringkali mereka akan merasa lebih stress dan burnout sehingga malah menurunkan produktivitasnya secara drastis.

Pernyataan ini dibuktikan dengan studi yang dilakukan oleh Reclaim jika ada 78.7% karyawan profesional yang sedang mengalami stress dan ternyata menyebabkan demotivasi, kelelahan mental hingga tidak sanggup bekerja lagi dengan baik.

Selain itu, terlalu banyaknya pekerjaan yang harus dilakukan juga dapat membuat seorang karyawan menjadi terbebani. Hal ini jelas akan membuatnya overwhelming dan sulit untuk menyelesaikan semua tugasnya dengan baik dan tepat waktu.

Cara Mengatasinya:

Oleh karena itu, cara mengatasi demotivasi yang disebabkan karena beban kerja yang berlebihan ini bisa dengan mencoba beberapa hal seperti:

    1. Mulai memprioritaskan mana tugas yang perlu diselesaikan terlebih dahulu dan mana yang bisa ditunda dulu.
    2. Delegasikan tugas dengan rekan kerja yang kompeten atas persetujuan atasan.
    3. Mulailah untuk jangan ragu dalam mengatakan tidak pada tugas yang tidak mungkin dikerjakan.
    4. Mulailah berkomunikasi dengan atasan dan rekan kerja terkait beban tugas yang sudah dirasa tidak realistis lagi.
    5. Manfaatkan waktu dengan efisien dan buat jadwal yang terorganisir supaya tetap disiplin
    6. Pastikan untuk beristirahat yang cukup supaya energi Anda bisa segera pulih.
    7. Diskusikan masalah Anda secara terbuka dan cari solusi bersama baik bersama atasan maupun rekan kerja.
    8. Jaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Sediakan waktu untuk beristirahat, bersantai, dan melakukan kegiatan yang Anda nikmati di luar pekerjaan untuk meningkatkan semangat.

2. Kurangnya Apresiasi dan Pengakuan

Ketika seseorang merasa bahwa usaha dan kontribusinya tidak dihargai atau diakui oleh rekan kerja atau atasan, mereka cenderung kehilangan motivasi.

Sayangnya, sebuah survei yang dilakuan oleh Business.com menyebutkan jika 40 % karyawan di berbagai bidang profesional merasa bahwa penghargaan dan pengakuan karyawan tidak menjadi prioritas dalam manajemen perusahaan mereka.

Padahal, kurangnya pengakuan atas kinerja pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan jelas akan menurunkan produktivitas. Sebab merasa apapun yang dilakukan juga tidak akan dianggap oleh manajemen.

Cara Mengatasinya:

Umumnya, cara mengatasi kurangnya apresiasi dari manajemen maupun atasan tentu harus dilakukan oleh pemangku kebijakan itu sendiri.

Oleh karena itu, penting bagi seorang pemimpin untuk mengapresiasi setiap pencapaian pada anggota timnya.

Apresiasi ini bahkan tidak harus berupa hadiah mahal, sebab ucapan terima kasih maupun pujian yang sederhana dapat membuat karyawan mereka jauh lebih dihargai.

3. Kepemimpinan yang Buruk

Kepemimpinan yang efektif merupakan faktor penting dalam memotivasi setiap karyawan.

Oleh karena itu, jika gaya leadership yang dimiliki seorang pemimpin sangat kurang dan tidak dapat diandalkan maka akan berdampak negatif terhadap pandangan tim.

Jadi bukan tidak mungkin jika anggotanya mulai kehilangan semangat dalam bekerja.

Hal inilah yang membuat pemimpin haruslah memiliki pendekatan yang fleksibel dan inklusif untuk mengelola tim serta kemampuan komunikasi yang efektif.

Cara Mengatasinya:

    1. Contoh demotivasi karyawan karena faktor kepemimpinan yang buruk ini menjadi salah satu penyebab yang sebenarnya cukup tricky untuk ditangani.
    2. Sebab masalah ini datang dari orang yang memiliki power besar sehingga sulit untuk dihindari. Tapi ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk mengurangi efek demotivasi dari penyebab yang satu ini yaitu:
    3. Luangkan waktu untuk merenung dan mengevaluasi perasaan Anda. Kesadaran seperti ini akan membantu menetapkan batasan dan memahami bahwa masalah ini bukanlah kesalahan Anda.
    4. Mencari dukungan seperti rekan kerja atau mentor untuk diajak bicara dan meminta pendapat.
    5. Tingkatkan keterampilan komunikasi dan cobalah untuk membangun hubungan yang lebih baik dengan atasan tersebut.
    6. Hindari menghadapi atasan yang buruk dengan sikap defensif atau konfrontatif, tetapi cobalah untuk mencari cara untuk menyampaikan pendapat Anda dengan hormat.
    7. Tetapkan fokus pada hal-hal yang dapat Anda kendalikan, seperti bagaimana Anda merespons situasi tersebut dan bagaimana Anda mengelola emosi. Jadi tidak ada energi negatif yang ikut terbawa selama bekerja.
    8. Ambil inisiatif untuk mengembangkan keterampilan dan pengetahuan Anda secara mandiri. Hal ini dapat memberikan peningkatan rasa pencapaian pribadi dan memberikan Anda kepercayaan diri yang jauh lebih besar.

4. Tidak Ada Ruang untuk Berkembang

Berkembang dan menjadi karyawan yang lebih ahli dan berkualitas tentu merupakan harapan setiap orang. Jadi, bila pemimpin atau manajemen tidak memberikan wadah dan ruang bagi seorang karyawan untuk dapat mengembangkan skillnya, maka ia akan merasa stagnan dan mudah bosan karena tidak ada tantangan.

Hal inilah yang memiliki potensi besar untuk meningkatkan demotivasi kerja di kalangan karyawan karena mereka merasa tidak progresif dengan sesuatu yang sama setiap harinya.

Cara Mengatasinya:

    1. Pada tahap ini, seharusnya perusahaan harus lebih peduli dengan pelatihan kepada para karyawannya jika tidak ingin SDM miliknya tertinggal dari kompetitor.
    2. Para perusahaan yang hebat biasanya akan mengadakan pelatihan secara rutin untuk meningkatkan kemampuan baik hard skill dan soft skill karyawannya.
    3. Akan tetapi, jika perusahaan tidak menyediakan hal tersebut, maka ada beberapa hal mandiri yang dapat Anda coba untuk mengatasi terjadinya demotivasi, yaitu:
    4. Kenali dan identifikasi kebutuhan pengembangan diri Anda
    5. Tetapkan tujuan pengembangan yang spesifik dan ukur kemajuannya dan buat rencana tindakan yang rinci tentang langkah-langkah yang perlu Anda ambil untuk mencapai tujuan tersebut. Bisa mencakup pelatihan, belajar mandiri, mengambil tanggung jawab tambahan, atau mencari mentor yang dapat membantu Anda semakin berkembang.
    6. Mencari peluang di tempat kerja dan bicarakan dengan atasan atau manajer tentang minat Anda untuk mengambil tanggung jawab baru, proyek menantang, atau pelatihan tambahan. Tunjukkan minat dan komitmen Anda terhadap keputusan yang sudah dibuat.
    7. Cari seseorang di dalam atau di luar perusahaan yang dapat menjadi mentor Anda. Mentor dapat memberikan wawasan baru, saran, dan arahan untuk membantu supaya karir Anda dapat tumbuh dan berkembang
    8. Tingkatkan keterampilan secara mandiri dengan cara meluangkan waktu setidaknya untuk membaca buku, mengikuti kursus online atau mengikuti webinar atau konferensi yang relevan dengan bidang Anda.
    9. Jelajahi peluang di luar tempat kerja: Jika Anda merasa terhambat dalam pengembangan di tempat kerja saat ini, jangan ragu untuk melihat peluang di tempat lain. Pertimbangkan mencari pekerjaan baru yang menawarkan ruang untuk berkembang dan meningkatkan keterampilan Anda. Tetapkan jaringan profesional yang luas dan berpartisipasilah dalam komunitas industri untuk menemukan peluang baru.

Jika semuanya tetap sulit dilakukan, maka cara terakhir, Anda dapat mencari kegiatan di luar pekerjaan yang memberi Anda kepuasan dan kesempatan untuk berkembang.

Baca juga : Training Motivasi Karyawan, Ketahui Dampak Besarnya

5. Tidak Ada Jenjang Karir yang Jelas

Seorang karyawan yang terjebak dalam pekerjaan yang sama tanpa prospek tantangan di masa depan, kemungkinan besar pasti akan merasa bosan sehingga tidak ada peluang untuk mengembangkan keterampilannya.

Sebab bagi banyak orang, uang hanyalah salah satu bagian dari motivasi karyawan. Kebanyakan orang ingin memiliki tujuan karir yang jelas supaya bisa merasa adanya progress dan kemajuan dalam karir yang sedang dijalani.

Cara Mengatasinya:

Setiap perusahaan dan pemimpin harus menyadari jika terkadang seorang karyawan mengalami demotivasi bukan hanya karena masalah karir yang tidak jelas saja. Sebab konteks ini bukan hanya berarti terbatas dalam masalah promosi.

Oleh karena itu, baik manajemen maupun perusahaan haruslah menawarkan perubahan dalam tanggung jawab karyawan yang lebih progresif serta kesempatan dan peluang belajar hal yang baru.

Bentuk kepedulian atasan maupun manajemen yang seperti ini dapat membuat karyawan menjadi lebih semangat dan merasa lebih maju.

Kesimpulan

Artikel ini menggambarkan pentingnya motivasi dalam dunia kerja dan bahayanya demotivasi kerja bagi produktivitas dan kualitas pekerjaan. Demotivasi kerja adalah keadaan di mana seseorang kehilangan semangat, minat, atau motivasi untuk bekerja secara efektif. Artikel menjelaskan dampak negatif dari demotivasi kerja, termasuk penurunan produktivitas, konflik di tempat kerja, dan tingginya turnover karyawan.

Ciri-ciri demotivasi kerja seperti penurunan produktivitas, kurangnya inisiatif, konflik di tempat kerja, apatis, dan tingginya turnover karyawan dijelaskan dalam artikel. Penyebab demotivasi kerja seperti beban kerja berlebihan, kurangnya apresiasi, kepemimpinan yang buruk, kurangnya ruang untuk berkembang, dan tidak adanya jenjang karir yang jelas juga diuraikan.

Artikel memberikan solusi atas demotivasi kerja, termasuk mengelola beban kerja dengan efektif, memberikan apresiasi dan pengakuan kepada karyawan, meningkatkan kepemimpinan yang efektif, menyediakan ruang untuk pengembangan karyawan, dan menawarkan jenjang karir yang jelas. Penekanan diberikan pada pentingnya komunikasi terbuka antara manajemen dan karyawan untuk mengatasi masalah demotivasi.

Secara keseluruhan, artikel ini memberikan pemahaman mendalam tentang demotivasi kerja, serta memberikan panduan praktis tentang cara mengidentifikasi, mencegah, dan mengatasi demotivasi dalam lingkungan kerja.

Detail info pelatihan, hubungi team ALC sekarang
Strategic Leadership
  • 05/12/2024
  • 09.00 - 16.00 WIB
  • Online via Zoom
Training Coaching and Mentoring
  • 12/12/2024
  • 09.00 - 16.00 WIB
  • Online via Zoom