

Ainy Fauziyah : Berpikir Strategis Saat Krisis, Bertahan Atau Menang?
Berpikir strategis saat krisis, sebaiknya kita bertahan atau untuk menang? Sebuah pertanyaan menarik untuk kita gali bersama.
Yang Namanya krisis selalu datang tiba-tiba. Pandemi, disrupsi teknologi, ketidakpastian ekonomi global, semuanya menguji daya tahan perusahaan. Di saat banyak organisasi sibuk memikirkan cara bertahan, muncul pertanyaan besar: apakah sebaiknya kita bertahan, atau justru ini saatnya untuk menang?
Menurut Ainy Fauziyah, Strategic Leadership Expert yang dipercaya lebih dari 500 perusahaan top di Indonesia, krisis bukan sekedar ujian tetapi juga peluang.
1 hal yang membedakan perusahaan yang hanya bertahan vs perusahaan yang mampu untuk menang, yaitu kemampuan berpikir strategis.
Baca Juga :
Merangkak Dari Nol, Motivator Perempuan Ainy Fauziyah Kini Membawa ALC Dipercaya 500 Top Companies
Bertahan Itu Memang Penting, Tapi Tidak Cukup
Banyak perusahaan fokus pada survival mode. Mulai dari memangkas biaya, menunda ekspansi, atau merampingkan tenaga kerja. Langkah-langkah ini memang bisa menjaga napas sementara.
Namun, Ainy, Founder ALC Leadership Management, ALC Talent & ALC Growth ini mengingatkan, bertahan tanpa arah strategis sama saja menunggu giliran untuk tumbang.
“Krisis bukan alasan untuk berhenti bergerak. Justru saat inilah kita tertantang untuk berpikir strategis dan bersikap kritis,” tambah Ainy Fauziyah, Strategic Leadership Expert.
Baca Juga :
Ainy Fauziyah, Saatnya Berpikir Strategis, Kunci Menang Di Era VUCA
Untuk Menang Kita Harus Berpikir Strategis
Untuk menang saat krisis kita harus berpikir strategis. Bagaimana caranya? Menang di tengah krisis bukan berarti perusahaan bebas dari masalah, melainkan mampu menjadikan krisis tersebut sebagai momentum untuk tumbuh. Strategic Leadership Expert ini menekankan pentingnya 3 kunci utama berpikir strategis saat krisis:
1. Membaca Pola Perubahan, krisis mengubah perilaku konsumen, tren pasar, dan dinamika kompetisi. Pemimpin strategis cepat menangkap sinyal ini sebelum terlambat.
2. Berani Mengambil Keputusan Besar, saat banyak pihak bermain aman, pemimpin strategis justru berani melakukan inovasi diantaranya, digitalisasi, atau diversifikasi.
3. Membangun Tim Solid, kemenangan tidak bisa diraih sendirian. Pemimpin yang berpikir strategis mampu menjaga semangat tim agar tetap solid, bahkan tetap tangguh saat menghadapi tekanan.
Baca Juga :
Ainy Fauziyah, Kemampuan Berpikir Strategis Membawa ALC Dipercaya 500 Top Companies
Jadikan Hambatan Sebagai Dorongan Untuk Menang
Ainy menekankan bahwa inti dari berpikir strategis saat krisis adalah mengubah mindset. Hambatan bukan untuk ditakuti, melainkan untuk dijadikan dorongan.
“Krisis mengajarkan kita bahwa yang terpenting bukan situasinya, melainkan cara kita meresponsnya,” ujarnya.
Pemimpin yang gagal biasanya sibuk mengeluh pada keadaan. Sebaliknya, pemimpin yang berhasil melihat krisis sebagai kesempatan, momen untuk berubah dan menang.
Baca Juga :
8 Strategi ini Terbukti Meningkatkan Produktivitas Kerja dan Meraih Kesuksesan
Pandemi 2020, Titik Terendah ALC Leadership Management
Tahun 2020 adalah titik terendah ALC Leadership Management. Seperti halnya perusahaan pada umumnya, 2020 adalah tahun penuh krisis. Pandemi menghantam, strategi terguncang, banyak bisnis tersungkur. Begitu juga ALC, ikut jatuh tersungkur.
Training tatap muka yang saat itu menjadi andalan ALC harus berhenti total. Berbulan-bulan ALC tidak ada kegiatan. Bisa Anda bayangkan bagaimana rasanya saat itu? Khususnya Ainy Fauziyah selaku founder. Pandemi 2020 benar-benar titik terendah ALC.
Baca Juga :
Siapa Sih Ainy Fauziyah Itu? Yuk Kenali Profilnya Lebih Dekat
Perubahan Strategi Menjadi Titik Balik ALC
Siapa sangka keputusan Ainy untuk melakukan perubahan strategi justru menjadi titik balik ALC? Ya. Di titik terendah inilah, thought leader Indonesia, Ainy Fauziyah memutuskan untuk bertahan. Ia mengajak tim solid ALC untuk menang. Caranya?
Melakukan perubahan strategi. Ainy memutuskan untuk mengubah strategi ALC. Dari yang awalnya focus pada training tatap muka berubah menjadi training online. Di titik terendah ini, Ainy memutuskan untuk melakukan perubahan strategi ALC.
Kita semua tahu, untuk melakukan perubahan strategi ini tidak semudah membalikkan tangan. Banyak hal yang harus Ainy & Tim ALC siapkan.
Mulai dari cara membangun engagement tinggi dengan peserta. 90% praktek dengan memberi pengalaman menarik setiap peserta. Materi leadership khusus online yang menarik & aplikatif. Serta menjadikan tools & framework ALC tetap aplikatif.
Hasilnya? Alhamdulillah. Banyak perusahaan terkenal yang meminta training online leadership bersama ALC. Yang semula ragu dengan kelas online ALC, berubah menjadi percaya.
Ini karena metode ALC dikenal memiliki engagement tinggi, dekat dengan peserta. Peserta aktif berpendapat & bertanya. Bahasa penyampaian mudah dipahami. Dan yang lebih penting lagi, setiap peserta berubah. Baik secara mindset maupun cara kerja.
Baca Juga :
5 Bukti Ainy Fauziyah Motivator Terbaik Indonesia, Yang Ke-5 Syarat Wajib!
Untuk Menang Saat Krisis, Kita Harus Berpikir Strategis
Berpikir strategis tidak hanya membuat Ainy menyelamatkan ALC dari titik terendah. Tetapi juga menjadi titik balik untuk mencapai kemenangan.
Perjalanan ALC Leadership Management keluar dari titik terendah membuka hati kita bahwa krisis bukanlah akhir dari segalanya. Tetapi momen untuk berubah dan mecari cara untuk menjadi pemenangnya.
Menghadapi dunia yang penuh ketidakpastian ini, kita memiliki dua pilihan: bertahan atau menang. Untuk menang, kita harus berpikir strategis. Saatnya menjadi pemimpin yang berpikir strategis.
Creative Negotiation Skills
-
10/09/2025
-
09.00 - 16.00 WIB
-
Online via Zoom
Leadership for Manager
-
11/09/2025
-
09.00 - 16.00 WIB
-
Online via Zoom
Training Coaching and Mentoring
-
18/09/2025
-
09.00 - 16.00 WIB
-
Online via Zoom