5 Ciri Karyawan Bermasalah dan Susah Diatur

Daftar Isi

Dalam dunia kerja, tidak jarang seorang pemimpin akan menemui karyawan bermasalah dan sulit diatur. Hal ini tentu sangat membahayakan mengingat karyawan semacam ini dapat menyebabkan ketidakharmonisan di tempat kerja, mengganggu produktivitas, dan bahkan hingga merusak hubungan di antara anggota tim

Oleh karena itulah, pada artikel ini kita akan mempelajari ciri-ciri karyawan bermasalah dengan lengkap, baik dalam tim maupun di sekitar Anda.

Jadi sebagai pemimpin, Anda dapat segera menanganinya baik dengan memberikan peringatan atau mengadakan sesi konseling. Tujuannya supaya kehadirannya mereka tidak mengganggu atau menyebabkan penurunan produktivitas saat bekerja.

Namun sebelum membahas ciri-cirinya, mari simak terlebih dahulu maksud dari karyawan bermasalah yang sebenarnya!

Baca juga :

5 Ciri Tim yang Baik dan Efektif, yang Ke 5 Sering Anda Temui

Apa yang Dimaksud dengan Karyawan Bermasalah?

Karyawan bermasalah merupakan sebuah anggapan bagi individu yang seringkali tidak berperilaku profesional di tempat kerjanya. Sikapnya tidak hanya mengganggu lingkungan kerja namun juga berpotensi menurunkan produktivitas di sekitarnya.

Keberadaan orang seperti ini tentu akan memberikan imbas besar terhadap keseluruhan perusahaan. Sebab karyawan bandel ini tidak berkontribusi secara positif dalam mencapai tujuan organisasi.

5 Ciri Karyawan Bermasalah Agar Dapat  Segera Diidentifikasi

Walaupun permasalah karyawan seperti ini cukup kompleks, tapi perlu diingat jika setiap individu memiliki keunikannya sendiri sehingga tentu ada banyak tantangan yang perlu dihadapi saat menjadi seorang pemimpin.

Jadi tentu karyawan yang sulit diatur seringkali menjadi salah satu tantangan yang harus dihadapi.

Oleh karena itu, penting bagi para pemimpin untuk mengidentifikasi dan memahami akar permasalahan karyawan tersebut. Jadi, Anda dapat berupaya memberikan dukungan, bimbingan, atau sumber daya yang diperlukan supaya masalah yang ada bisa teratasi dengan baik.

Salah satu cara mengidentifikasi karyawan bermasalah yaitu dengan mengetahui ciri-cirinya, berikut adalah 5 diantaranya:

1. Kurang Disiplin dan Tidak Bertanggung Jawab

Setiap individu di kantor tentu dituntut untuk menjadi karyawan tanggung jawab. Oleh karena itu, ciri utama karyawan bermasalah yang paling mudah untuk dikenali adalah kurangnya disiplin dan tanggung jawab.

Masalah ini biasanya muncul karena hal-hal kecil pada awalnya seperti sering datang terlambat, meninggalkan pekerjaan yang sudah dikerjakan setengah jalan, atau tidak mengikuti prosedur yang telah ditetapkan.

Bahkan bila terjadi permasalahan yang diakibatkan karena kesalahannya justru tidak membuatnya introspeksi dan mencoba untuk menyalahkan orang lain.

2. Tidak Memiliki Kerjasama yang Baik

Ciri-Ciri karyawan bermasalah yang selanjutnya adalah tidak mampu bekerjasama dengan tim. Umumnya, hal tersebut terjadi karena mereka memiliki skill komunikasi dan kolaborasi yang rendah sejak awal.

Pada tahap ini, mereka akan cenderung bersikap arogan, egois, atau meremehkan kontribusi orang lain. Sayangnya, sikap seperti ini akan jarang terlihat saat proses rekrutmen berlangsung.

Sebenarnya fenomena ini tidak mengherankan mengingat studi dari Gallup menyebutkan bahwa 82% perusahaan seringkali gagal menilai kandidatnya dengan baik.

Karyawan bermasalah seperti ini dapat merusak hubungan tim dan mengganggu kolaborasi efektif yang sudah pernah dibangun sebelumnya.

3. Sering Membawa Masalah Pribadi ke Tempat Kerja

Karyawan yang sering membawa masalah pribadinya ke tempat kerja dapat mengganggu kinerja profesionalnya sehingga menimbulkan masalah pada orang yang bekerjasama dengannya.

Sebab masalah pribadi ini seringkali dapat mempengaruhi emosi seseorang, sehingga dapat menyebabkan perubahan suasana hati dan gangguan emosional .

Pada akhirnya, hal ini akan memengaruhi interaksi dan hubungan mereka dengan rekan kerja secara keseluruhan.

Selain itu, saat seorang karyawan membawa masalah pribadinya juga tentu akan menyebabkan mereka sulit fokus dan berkonsentrasi pada tugas-tugas yang harus diselesaikan.

Perhatian mereka mungkin terbagi antara masalah pribadi dan pekerjaan, yang dapat mengakibatkan penurunan produktivitas dan kualitas kerja. Tentu ini menjadi hal yang berbahaya bila dibiarkan terus menerus.

Bahkan, orang-orang seperti ini juga sangat berpotensi untuk menyebabkan konflik interpersonal. Sebab seseorang yang sedang mengalami stres atau kesulitan emosional mungkin lebih mudah tersinggung atau bereaksi secara berlebihan terhadap komentar dan tindakan rekan kerja.

Hal ini dapat menciptakan ketegangan, konfrontasi, atau ketidakharmonisan dalam hubungan kerja sehingga komunikasi dan kolaborasi jadi semakin sulit terjalin untuk mencapai target bersama.

4. Menolak Perubahan dan Tidak Memiliki Keinginan Belajar

Selanjutnya, karyawan bermasalah cenderung tidak menunjukkan inisiatif atau minat dalam pengembangan diri mereka.

Orang-orang seperti ini tidak pernah memiliki keinginan untuk meningkatkan keterampilan atau pengetahuan mereka dan cenderung hanya memberikan usaha yang minimal dalam menyelesaikan pekerjaannya.

Karyawan yang tidak termotivasi untuk tumbuh dan berkembang inilah yang dapat menjadi hambatan bagi kemajuan perusahaan.

Pada saat yang sama, orang-orang seperti ini menolak terjadinya perubahan dalam diri dan lingkungannya. Padahal perubahan merupakan hal yang tidak dapat dihindari dalam organisasi manapun jika ingin melangkah maju dan bertahan dalam waktu yang lama.

5. Sulit Menerima Arahan dan Kritik

Terakhir, karyawan bermasalah yang sulit diatur seringkali memiliki masalah dalam menerima arahan atau kritik dari atasan mereka. Mereka cenderung mempertahankan pendapat mereka sendiri dan selalu merasa lebih baik daripada orang lain.

Bahkan, sebagian besar dari mereka sama sekali akan menolak segala umpan balik yang membangun dengan selalu melakukan kesalahan yang sama tanpa adanya perbaikan.

Tentu hal ini akan menjadi sesuatu yang berpotensi menurunkan kinerja tim secara keseluruhan.

Bagaimana Cara Menegur Karyawan yang Bermasalah?

Setelah Anda mampu untuk mengidentifikasi ciri karyawan bermasalah, maka ada banyak cara untuk menanganinya secara benar dan profesional. Salah satu yang paling umum dilakukan adalah dengan menegurnya.

Menghadapi karyawan bermasalah ini perlu segera dilakukan supaya tidak mengganggu kinerja tim seperti menurunkan semangat kerja, menghambat produktivitas atau bahkan menimbulkan kerugian bisnis.

Tapi bagaimana cara menegur karyawan bermasalah yang masih sesuai dengan etika profesional dan tanpa membawa masalah pribadi ke dalamnya? Ini dia daftarnya!

1. Pilih Waktu dan Tempat yang Tepat

Pastikan Anda memilih waktu dan tempat yang tepat untuk melakukan teguran. Pilihlah waktu ketika karyawan tersebut dapat fokus dan tidak terganggu oleh hal lain disekelilingnya.

Barulah selanjutnya, Anda dapat memilih tempat yang bersifat pribadi dan nyaman, sehingga karyawan dapat merasa lebih aman, siap dan terbuka untuk mendengarkan teguran tanpa menurunkan mentalnya.

sebab ternyata masih banyak atasan yang suka menegur karyawannya dengan nada keras dan membentak sehingga membuat malu orang tersebut.

2. Bersikaplah Objektif dan Jelas

Saat menegur karyawan, penting untuk bersikap objektif dan jelas mengenai apa masalah yang perlu mereka perbaiki.

Sampaikan teguran tersebut secara langsung mengenai perilaku atau kinerja mereka yang tidak memenuhi harapan. Hindari menyerang karyawan  secara pribadi atau menggunakan bahasa yang menyinggung.

Barulah setelah itu, Anda bisa lebih fokus untuk menyampaikan fakta dan dampak yang dihasilkan oleh perilaku mereka.

3. Menegur dengan Memberikan Konseling

Selanjutnya, cara mengatasi karyawan yang tidak disiplin atau bermasalah juga bisa dilakukan dengan pendekatan berbasis konseling (Counseling).

Cara ini dapat Anda pilih untuk membantu karyawan memahami dan mengatasi masalah yang mungkin mempengaruhi perilaku atau kinerja mereka di tempat kerja.

Tapi pada tahap ini, Anda harus meningkatkan rasa empati terlebih dahulu dengan mendengarkan secara aktif dan serta perhatian yang tulus cerita dari perspektif mereka.

Baru setelah itu, Anda akan bersama dengan karyawan tersebut mengidentifikasi akar permasalahan yang mendasari perilaku atau kinerja mereka selama ini. Dorong karyawan untuk berbicara secara terbuka dan jujur tentang masalah yang mereka hadapi sehingga dapat mencari solusinya bersama.

Setelah mengidentifikasi solusi, berikan mereka dukungan dan bimbingan yang diperlukan untuk membantu karyawan menerapkan tindakan perbaikan tersebut.

4. Berikan Umpan Balik yang Membangun

Selama masa konseling dan perbaikan, Anda perlu memberikan umpan baik dan relevan yang membangun secara berkala dengan menyoroti area yang perlu diperbaiki.

Jelaskan dampak dari perilaku mereka untuk tim maupun perusahaan jika diperlukan. Lalu, berikanlah contoh konkret untuk mendukung argumen Anda.

Cara ini akan membantu karyawan tidak sopan atau bermasalah tetap berada dalam track-nya selama sesi konseling berlangsung.

Baca juga :

5 Ciri Pemimpin yang Baik, Nomor 5 Buat Anda Berdecak Kagum

Kesimpulan

Nah, inilah 5 ciri mengenai karyawan bermasalah yang perlu untuk diidentifikasi sedini mungkin supaya sebelum menyebabkan dampak yang lebih buruk bagi anggota tim maupun perusahaan.

Anda bisa menjaganya dengan baik dan bijak untuk mencari tahu akar masalah yang menyebabkan melakukan hal tersebut sehingga bisa diatasi segera.

Detail info pelatihan hubungi team ALC di 087779199555