Mengenal Lebih Jauh Motivator Nomor 1 Indonesia Bidang Leadership

Motivator Nomor 1 Indonesia

Motivator Nomor 1 Indonesia, yuk kita kenali lebih jauh di sini!

Siapa bilang wanita tidak bisa sukses dan tidak bisa berkarya. Seringkali wanita hanya dianggap lemah dan tidak bisa sukses. Wanita hanya dianggap sebagai pelengkap dalam kesuksesan seorang pria. Menjadi wanita bukan berarti tidak bisa mewujudkan mimpinya untuk meraih kesuksesan.

Wanita memilki hak untuk menjalani pilhan hidupnya dengan bekerja keras, berani mewujudkan mimpinya dan mencapai kesuksesan tak terbatas karena kesuksesan adalah hak setiap manusia. Perjuangan RA Kartini tidak dalam memperjuangkan hak–hak wanita tidak sia-sia. Buktinya kini telah banyak lahir tokoh-tokoh perempuan Indonesia yang inspiratif dan layak dijadikan panutan.

Mereka memilki banyak prestasi di bidangnya masing-masing. Tidak hanya sekedar meraih prestasi untuk dirinya sendiri, mereka mampu melakukan perubahan untuk hal yang lebih baik dan bermanfaat bagi orang banyak dengan murni menginspirasi karena prestasi dan perjuangannya bukan sensasi semata.

Menjadi seorang motivator tidaklah mudah, banyak jalan yang harus ditempuh sehingga dapat dipercaya dan menginspirasi serta dapat merubah hidup banyak orang. Pekerjaan seorang motivator memang terlihat hanya berbicara di depan umum saja, tetapi ucapan yang disampaikan bukan hanya ucapan kosong yang tidak ada manfaatnya, ada ilmu dan makna yang dapat diterapkan oleh para pendengarnya.

Motivator adalah seseorang yang berprofesi sebagai pembicara yang memotivasi dan memberikan dorongan kepada orang banyak dengan berbagai ilmu dan pengalamannya. Mayoritas yang menjalani profesi ini adalah kaum pria. Tapi salah satu wanita ini sukses mendobrak dominasi lawan jenisnya dan masuk dalam motivator perempuan Indonesia dan motivator terbaik Indonesia.

Siapa sih yang nggak kenal dengan Ainy Fauziyah, motivator nomor 1 Indonesia bidang leadership? Perempuan inspiratif ini katanya lahir dari keluarga sederhana loh dan berhasil meraih kesuksesan. Penasaran? Simak yuk kisah singkatnya berikut ini!

Anak Tukang Jahit Yang Mau Mengubah Nasib

Tumbuh besar di salah atu kota kecil di Jawa Timur, Bangil. Setelah lulus dari kuliah, Ainy sudah bercita-cita ingin pergi ke Jakarta dan bekerja di sana. Namun pada saat itu ia belum mengatahui bagaimana cara ia bisa survive hidup di ibu kota. Yang ia tahu ia hanya ingin ke sana. Dengan tekad dan modal nekat, Ainy datang ke Jakarta dan mencari pekerjaan di kota metropolitan.

Selama tinggal di Jakarta, Ainy sempat merasa tidak betah. Memiliki kehidupan 180 derajat berbeda dengan daerah asalnya, ia mengalami culture shock dengan kehidupan di kota barunya ini.

Baca juga : 

5 Bukti Ainy Fauziyah Bukan Motivator Terbaik Indonesia

Sering ia berkeluh kesah pada ibunya yang kesehariannya bekerja sebagai tukang jahit. Ia benar-benar tidak kerasan. Sang ibu menasihati agar Ainy, putri sulungnya ini tetap bertahan di Jakarta. Ibunya yakin, seiring dengan waktu Ainy pasti menjadi terbiasa. Menurut Ibunya, berangkat ke Jakarta adalah keputusan Ainy. Sudah seharusnya ia bertanggung-jawab atas keputusan yang ia buat. 

Berkat nasihat ibunya inilah, Ainy memutuskan untuk bertahan hidup dan mengadu nasib di ibu kota pilihannya dan berjuang untuk mencapai kesuksesan.

Dari Karyawan BUMN Ke NGO Internasional

Pada tahun 2004, terjadinya tsunami Aceh. Jiwanya merasa terpanggil, hatinya menjerit mengatakan dirinya ingin terjun langsung, ikut serta membantu korban bencana. Padahal ia masih belum tahu bagaimana cara agar ia bisa bekerja di Aceh. Sebab ia hanya seorang assistant manager di sebuah perusahaan BUMN, yang tentunya mustahil akan ditempatkan bekerja ke daerah tersebut. Karena itu Ainy sangat antusias dan mencoba mencari cara agar ia dapat di tempatkan di Aceh.

Suatu hari ia menerima beasiswa ke Jepang. Pada saat itu Ainy sering menemukan iklan perusahaan Oxfam di koran-koran. Mengetahui bahwa Oxfam adalah perusahaan yang bergerak di bidang pembangunan penanggulangan bencana dan advokasi, membuatnya berandai-andai bila dirinya dapat niterima di perusahaan NGO (Non-Government Organization).

Suatu hari ia bercerita ke teman dekatnya bahwa ia ingin keluar dari perusahaan BUMN. Sebab ia merasa ketika di perusahaan tersebut, ia belum bisa memimpin dirinya sendiri. Ia juga bercerita bahwa ia ingin bekerja di perusahaan NGO dan bekerja di Aceh. Temannya itu pun menyarankan Ainy untuk memberanikan diri untuk keluar dari perusahaan BUMN dan mencari pekerjaan di Aceh.

Dengan tekad yang kuat, Ainy mencari segala informasi tentang perusahaan impiannya, Oxfam. Tidak peduli banyaknya jumlah pesaing yang ingin bekerja di perusahaan tersebut, ia tetap berusaha dan mencoba yang terbaik. Tanpa diduga-duga, ia berhasil lolos ke tahap wawancara langsung dari Oxfam dan diterima sebagai expatriate.

Walaupun sudah diterima di perusahaan Oxfam, Ainy harus kembali menimbang-timbang pilihannya. Haruskah ia bertahan di perusahaan BUMN yang jabatannya sudah menjadi pegawai tetap atau tmemutuskan bekerja di Oxfam yang kontraknya hanya tiga bulan?

Kembali pada tujuan awal, Ainy ingin bekerja di Aceh dan membatu korban bencana. Membulatkan hatinya, ia pun berangkat ke Aceh.

Mengajak Perempuan Membangun Masa Depan Anak

Bekerja di NGO Oxfam membuat karier Ainy melonjak pesat. Ia merasa diberi kebebasan dan bisa menjadi dirinya ketika bekerja di tempat tersebut.  Oxfam tetap memberikan guideline yang harus diikuti, namun untuk praktik persisnya, Ainy dipersilahkan untuk berkarya. Dan disitulah Ainy memiliki impian baru yang ingin ia wujudkan.

Ia ingin wanita di Aceh dapat mandiri mencari uang dengan berpartisipasi dalam rekonstruksi, membangun kembali rumah-rumah yang hancur akibat bencana tsunami. Sebab ia seringkali melihat para ibu yang berstatus janda dan tidak bekerja. Ainy pun penasaran, bertanya bila mereka tidak bekerja lalu bagaimana dengan pendidikan anak-anak mereka? Dan mereka hanya menjawab pasrah, “Yah bagaimana nanti tunjangan dari keluarga almarhum suami saja lah.”

Tidak puas dengan jawaban mereka, Ainy berpendapat seharusnya mereka sadar bahwa masa depan anak di tangan mereka. Ainy pun berpikir ingin mendorong para ibu untuk memiliki pekerjaan agar dapat menghidupi anak mereka. Ia pun menyampaikan permasalahan tersebut kepada atasannya.

Dalam diskusinya itu, Ainy ia ingin melibatkan perempuan di proses pembangunan rumah untuk para korban bencana tsunami. Ia ingin ibu-ibu tersebut ikut serta dalam pekerjaan yang dapat menghasilkan uang untuk keluarga mereka.

Atas ide cemerlang tersebut, Ainy mengusulkan untuk para wanita itu diberikan pekerjaan sebagai tukang cat. Iapun mendiskusikan idenya kepada timnya, namun timnya mengatakan bahwa tugas mengecat adalah pekerjaan laki-laki. Kemungkinan besar laki-laki yang bekerja sebagai tukang cat akan tidak setuju karena pekerjaannya mengecat adalah pekerjaan laki-laki.

Sukses Memberdayakan 500 Perempuan Aceh Menjadi Tukang Cat Bersertifikat

Berfokus pada goalnya untuk melakukan women empowerment, walaupun ada perbedaan kultur, Ainy berusaha mencari cara agar membuka bagaimana bisa membuka pandang orang-orang di sana. Bersama timnya, ia meminta Pak Lurah untuk dipertemukan oleh tokoh-tokoh masyarakat di tempat itu.

Berdikusi dengan tokoh masyarakat di desa tersebut, Ainy menawarkan untuk memberikan training cat pada wanita di atas 17 untuk mendapatkan sertifikasi. Sehingga mereka dapat berpartisipasi ikut dalam proyek pembangunan, dengan gaji yang setara dengan pria. Mereka juga diperbolehkan untuk pulang sejenak agar dapat memasak untuk anak-anak mereka lalu kembali ke tempat kerja.

Baca juga : 

Mengenal Peran Motivator Indonesia 2021 Yang Inspiratif

Menyukai gagasan yang membuat para wanita bisa bekerja sekaligus menjalankan perannya sebagai seorang ibu, mereka pun setuju. Mulai dari satu desa, hingga banyak desa lain juga ingin ikut serta dalam pekerjaan ini. Mulai dari 30-an wanita yang berpartisipasi, hingga mencapai 500 wanita.

Oxfam senang dengan hal tersebut, mereka menganggap bahwa itu berarti mereka dapat melakukan praktik penyetaraan gender. Sehingga Ainy pun diwawancara oleh berbagai wartawan luar negeri mengenai praktik tersebut.

Yang unik adalah setelah lulus dalam training mengecat, Ainy dan timnya berusaha merekomendasikan wanita-wanita yang bekerja sebagai tukang cat itu ke perusahaan NGO internasional lainnya agar mereka dapat terus bekerja. Nah dari situ, Ainy memikirkan juga nasib timnya. Karena sistem kerja perusahaan adalah pegawai kontrak, Ainy ingin timnya meiliki peluang ketika melamar kerja di perusahaan NGO lainnya.

Sebab itu Ainy mulai belajar meng-coaching teamnya, memastikan bahwa anak buahnya tidak akan terlantar setelah pekerjaan mereka dengan Oxfam selesai. Berkat itu Ainy pun terbesit ingin mendalami pekerjaan motivator Indonesia yang dapat meng-coaching orang banyak.

Mulai dari situ, Ainy berpikir untuk mengubah kariernya dan menjadi motivator nomor 1 Indonesia. Kini Ainy telah banyak menjalankan profesinya sebagai motivator terbaik Indonesia. Menjadi pembicara dilebih dari 300 perusahaan.

Sebagai motivator wanita, Ainy telah banyak mendapatkan beberapa pengahrgan, diantaranya SheCAN!Awards 2011 oleh Tupperware Indonesia, terpilih sebagai salah satu dari 100 wanita inspiratif versi majalah Kartini 2011. Penerima Indonesia Digital Woman (INDIE) Award 2013 dari Telkom serta Sekar Bangsa 2013 dari Yayasan Puteri Indonesia ini dikenal bertangan dingin. 

Tidak hanya itu prestasi Ainy sebagai motivator, motivasinya sering didengar dibeberapa telivisi Metro TVMNC TV. Kemudian menjadi narasumber berbagai radio seperti Lite FM yang sekarang berubah nama menjadi Most Radio, lalu media cetak seperti majalah dan media online seperti Detik.com. Motivator perempuan Indonesia ini telah sukses dan berhasil menulis 2 judul buku best seller yaitu Dahsyatnya Kemauan dan Rahasia Menembus Kesulitan, serta ratusan artikel.

Saat Ainy aktif sebagai motivator dan mendirikan pusat pelatihan dan pengembangan SDM, yang ia beri nama ALC Leadership Management dan ALC Talent. Ainy tetap aktif dalam menginspirasi banyak orang lewat training online maupun training offline. Ainy juga aktif membagikan aktivitasnya lewat channel YouTubenya maupun Instagramnya.

Membuat Program Ainy Talk Show

Ainy Fauziyah tetap ingin berkarya dan memberikan manfaat untuk banyak orang. Meskipun mobilitas menjadi terbatas dikarenakan pandemic yang masih berlangsung, tidak menghalangi dirinya untuk terus bisa menginspirasi banyak orang. Ainy bersama teamnya menciptakan program talk show, yaitu Ainy Talk Show. Talk show ini diisi oleh orang-orang hebat dalam bidangnya sebagai narasumbernya.

Talk show ini bisa dilihat atau ditonton oleh semua kalangan dari Sabang sampai Marauke, tidak terbatas oleh gender, mulai dari usia 25 sampai 44 tahun. Ainy Talk Show juga bermanfaat untuk Anda yang senang belajar tentang nilai kehidupan, mau mengembangkan potensi yang ada dalam diri, selalu ingin mengetahui hal-hal baru, dan mau mengembangkan diri menjadi seseorang jauh lebih berarti dalam kehidupan.

Ainy Talk Show bisa disaksikan di chanel Youtube Ainy Fauziyah, dan bisa juga di dengarkan melalui Podcast Ainy Fauziyah di spotify dua minggu sekali, setiap hari Jumat (minggu ke 1 dan minggu ke 2) atau bisa simak informasi selanjutnya di akun Instagram Ainy Fauziyah.

Detail info pelatihan hubungi team ALC di 087779199555

Jadwal Training Publik Online 2023

Training Online Leadership Fundamental
  • 01/01/1970
  • 09.00 - 16.00 WIB
  • Online via Zoom
Training Coaching and Mentoring
  • 12/12/2024
  • 09.00 - 16.00 WIB
  • Online via Zoom
Strategic Leadership
  • 09/01/2025
  • 09.00 - 16.00 WIB
  • Online via Zoom
Training Online Assertive Leadership
  • 16/01/2025
  • 09.00 - 16.00 WIB
  • Online via Zoom
Training Online Creative Thinking
  • 23/01/2025
  • 09.00 - 16.00 WIB
  • Online via Zoom
Leadership for Manager
  • 30/01/2025
  • 09.00 - 16.00 WIB
  • Online via Zoom