5 Tipe Orang Sulit Yang Wajib Anda Kenali , Yang Ke-5 Sering Anda Temukan!

Daftar Isi

Mengenali tipe orang sulit itu penting banget karena dampaknya yang luar biasa baik dalam karir, bisnis maupun kehidupan kita sehari-hari.

Dalam dunia kerja pasti kita akan dihadapakan dengan berbagai masalah. Namun kita tidak boleh mudah menyerah, kita harus mencari solusi agar masalah tersebut dapat diatasi. Tapi terkadang banyak sekali faktor yang mempengaruhi dalam  mengatasi permasalahan yang ada. Salah satunya kita dihadapakan dengan ‘orang-orang sulit’.

Di dunia pekerjaan, pasti kita pernah berinteraksi, menjalin komunikasi, bahkan bekerja dalam satu team dengan “orang yang sulit”. bertemu dengan orang seperti ini membuat kita tidak merasa senang, dan menciptakan lingkungan kerja yang nyaman. Tetapi kita harus tetap menyelesaikan pekerjaan dan tanggung jawab dan membutuhkan team yang solid.

Orang sulit adalah seseorang yang susah untuk diajak bekerjasama yang pastinya akan menghambat pekerjaan orang lain. Orang sulit diantaranya, ia yang selalu terlambat menyelesaikan tugas, tidak komunikatif, atau menyimpan informasi sehingga orang lain tidak bisa melakukan pekerjaannya dengan baik. Orang seperti ini sulit fokus dalam melakukan pekerjaanya dan cenderung bersikap reaktif tidak responsif.

Tipe orang seperti ini tidak bisa selalu kita hindari karena mungkin berada dalam satu team yang hanya membutuhkan sedikit orang untuk menjalankannya. Mau tidak mau kita harus menghadapi orang seperti ini dan bekerja sama dengan sebaik-baiknya.   

Apa Saja Tipe Orang Sulit Itu?

Di sepanjang perjalanan hidup, kita akan bertemu dengan berbagai tipe orang yang memiliki karakteristik yang sulit untuk dihadapi. Beberapa di antaranya memiliki kecenderungan perilaku yang mempengaruhi interaksi dan dinamika hubungan dengan mereka. Mari kita jelajahi bersama-sama, apa saja tipe orang sulit yang seringkali kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari.

1. Orang Yang Sulit Menerima Kenyataan

Orang tipe seperti ini lebih mengutamaan perasaan daripada fakta yang ada di depan mata dan jauh dari rasa syukur. Bagaimana bisa bersyukur, yang ada di hatinya hanyalah rasa kecewa dan sedih saat melihat kenyataan tak seindah harapan. Makanya ia jauh dari kebahagiaan yang ia impikan.

Begitu juga kesuksesan yang ia dambakan, ia lupa bahwa syarat hidup bahagia adalah menerima kenyataan, dan syarat sukses itu menjadikan setiap kondisi sebagai dorongan untuk meraih tujuan yang diinginkan. Sebuah tujuan yang tentu saja bermanfaat baik untuk dirinya maupun banyak orang. Pada akhirnya akan menghambat karir dan sulit untuk berkembang.

Hal yang perlu dilakukan untuk menerima kenyataan, yaitu belajar untuk berlapang dada dan jangan membandingkan diri sendiri dengan orang lain, karena tidak akan ada habisnya jika kita membanding–bandingkan diri kita dengan orang di sekitar kita, dan sudah menjadi sifat alami manusia jika selalu merasa kurang.

Mulailah melihat sekitar dan sadar mulai dari hal yang kecil dengan memperhatikan kesehatan, dan selalu bersyukur. Maka hati kita akan menjadi tenang dan kita akan selalu merasa cukup.

2. Orang Sulit Yang Sulit Memaafkan

Orang tipe ini sulit melangkah ke depan. Istilah kerennya sih gagal move on gitu. Karena yang diingat itu selalu hal-hal yang menyakitkan, bukan hal baik yang menyejukan. Ibaratkan sebuah lagu, ini genre musiknya galau karena isi lagunya hanya kesedihan dan sakit hati yang menyesakkan.

Banyak manfaat yang didapat jika menjadi pribadi yang pemaaf, diantaranya yaitu memiliki hubungan yang sehat, dan tingkat kecemasan berkurang. Sebaliknya, jika kita menjadi pribadi yang pendendam hanya akan menambah stres dan mengurangi sistem kekebalan tubuh.

Menjadi pribadi yang pendendam juga hanya menambah energi negatif kepada diri sendiri yang juga berakibat negatif pula terhadap segala sesuatu yang kita kerjakan karena adanya dengki dalam hati.

Rugi bangetkan menjadi pribadi yang pendendam? Bukan hanya itu saja loh. Ia juga mudah marah jika orang lain tidak mengerti perasaannya. Gampang sakit hati dan cenderung semaunya sendiri. Setiap kali berbicara selalu menceritakan dirinya dan kehebatannya.

Jadi janganlah heran jika ia lebih menuntut orang lain memahami dirinya daripada sebaliknya. Maklumlah. Ia belum tahu bagaimana cara memahami orang lain.

Baca juga : 

Untuk Menang, Haruskah Kita Balas Dendam?

3. Orang Yang Sulit Untuk Jujur

Jika ditelaah lebih detail, penyebab utama seseorang tidak jujur adalah niatnya, tujuannya. Karena niatnya tidak jujur, maka cara berpikirnya pun tidak jujur. Akibatnya tindakannya tidak sesuai dengan ucapannya. Tutur katanya bertentangan dengan perilakunya.

Orang yang sulit jujur itu termasuk orang yang egois loh. Cara bekerjanya pun tidak jujur. Bermain curang demi menjadikan dirinya selalu menang. Ia sulit membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Mana rezeki yang benar dan halal dan mana rezeki yang terlarang dan tidak seharusnya ia lakukan.

Banyak dampak yang diakibatkan oleh sifat sulit untuk jujur, diantaranya yaitu, orang–orang di sekitarnya tidak akan percaya lagi dengannya, dan reputasinya juga akan jelek.

Jika berbohong sudah menjadi kebiasaan dan dilakukan terus menerus, maka orang lain tidak akan ada yang percaya karena sudah dicap sebagai pembohong, dan akan susah dalam menjalankan segala sesuatu karena tidak ada lagi orang yang akan percaya.

Seandainya saja orang tipe ini menyadari efek domino ketidakjujuran niscahya ia malu dan segera meninggalkan sikap yang satu ini. Kemudian segera menyadari bahwa kejujuran adalah pintu meraih kebahagiaan dan kesuksesan yang ia impikan.

4. Sulit Melihat Orang Sukses

Perasaan senang saat melihat orang lain susah, menurut peneliti dari Department of Psychology Mercer University, dikenal dengan nama schadenfreudeSchadenfreude juga dapat diartikan sebagai “sukacita dalam kerugian”. Istilah ini diambil dari bahasa Jerman, yaitu “Schaden” yang berarti kerugian dan “Freude” berarti sukacita.

Wilco W. Van Dijk, dosen psikologi Universitas Leiden di Belanda, mengatakan bahwa orang yang merasa senang jika orang lain sedang terkena musibah mungkin menganggap bahwa ia lebih baik dan merasa beruntung jika orang lain yang merasakan kemalangan dan bukan dirinya sendiri.

Iri melihat temannya naik jabatan, apalagi dipromosikan ke jenjang karir yang lebih menjanjikan. Marah melihat rekan bisnisnya lebih maju dan berkembang. Tetapi ia senang melihat orang lain menderita, rekan kerjanya menghadapi kesulitan.

Dan merasa bahagia saat mengetahui rekan bisnisnya jatuh terpuruk ke posisi yang paling bawah. Duh! Sedih sekali ya. Hatinya penuh kebencian yang menyakitkan. Jauh dari kebahagiaan yang menentramkan kehidupan. Orang ini lupa bahwa setiap keburukan yang ia lakukan, akan kembali untuk dirinya sendiri. Seperti hukum tanam tunai.

Baca juga : 

Inilah Dampak Rasa Ingin Tahu

5. Orang Yang Sulit Menerima Masukan dan Kritikan

Orang yang sulit menerima kritikan adalah orang yang keras kepala, mereka merasa semua pendapatnya sudah benar dan pendapat orang lain tentang dirinya adalah salah.

Mereka menganggap yang paling mengetahui segala sesuatu tentang dirinya adalah diri mereka sendiri, padahal menjadi pendengar yang baik sangatlah penting untuk perkembangan diri, karena setiap manusia pasti berbuat salah dan masukan atau kritikan yang diberikan oleh orang lain pertanda bahwa mereka peduli.

Belajarlah terbuka terhadap masukan dan kritik. Jangan memberikan tanggapan defensif, karena ketidaktahuan dan kesalahan itu adalah hal yang wajar.

Dengan melakukan kesalahan, kita akan belajar mengatasinya dan mendapat masukan dari orang lain yang paham dalam menghadapi masalah tersebut, sehingga kita tidak akan mengulangi kesalahahan tersebut lagi dan orang yang memberikan masukan juga akan senang jika kita mau menerima masukan yang orang lain berikan dengan baik.

Sehingga kita tidak akan mengulangi kesalahahan tersebut lagi berikutnya dan orang yang memberikan masukan juga akan senang jika kita legowo dalam menerima masukan yang mereka berikan.

Dari kelima tipe ”Orang Sulit” diatas, yang manakah diri kita selama ini? Mari kita jujur dan perbaiki semua kekurangan yang ada. Belajar untuk berubah melalui hal-hal kecil, tidak mudah menyerah untuk memperbaiki diri, dan mau menerima saran dan kritik dari orang lain ya.

Lalu Bagaimana Kita Menyikapi Orang Sulit?

Saat kita dihadapkan dengan orang yang sulit, penting bagi kita untuk mencari pendekatan yang tepat dalam menyikapinya. Menyikapi orang sulit bisa menjadi sebuah tantangan, tetapi kita perlu menjaga keseimbangan antara menghormati diri sendiri dan menciptakan lingkungan kerja atau hubungan yang sehat. Berikut cara menyikapi orang sulit.

1. Hadapi Dengan Tenang

Menghadapi orang sulit memang tidak mudah, apalagi jika dia berada dalam satu team yang mengharuskan bekerja sama untuk menyelesaikan sutu pekerjaan. Jika dia bersikap sulit dengan menunjukan amarah atau beradu argumen, langkah yang harus dilakukan adalah bersikap dengan tenang tunggu hinga marahnya reda.

Karena jika kita menanggapinya dengan emosi, sama saja hanya akan membuat situasi semakin kacau. Jika dirasa sudah reda barulah sampaikan pendapat. Namun jika dia masih belum bisa menerina, untuk kebaikan dan kenyamanan diri sendiri lebih baik abaikan saja.

2. Hindari Gosip

Gosip bisa terjadi di lingkungan kerja, sehingga sebisa mungkin kita harus menahan diri untuk terlibat gosip di tempat kerja, karena jika tidak kita bisa terseret ke dalam konflik yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan karir kita.

Kita perlu menjaga perbedaan antara kehidupan pribadi dan professional. Jangan pernah menggosipkan atau menjelek-jelakan rekan kerja, karena kita akan dipandang tidak professional.

3. Hindari Perdebatan

Jika kita memilki perbedaan pendapat dengan “orang sulit” maka hal tersebut. Maka dari itu lebih baik kita memilih perdebatan yang harus diabaikan. Jika pembicaraan sudah mengarah ke perdebatan yang tidak masuk akal, lebih baik tinggalkan pembicaraannya atau alihkan kepada topik lain. Jika kita terlibat konflik dengan ”orang sulit” coba bicarakan dengan baik-baik dan tidak melibatkan emosi.

4. Buka Pikiran dan Temukan Solusi

Bicarakan permasalahan dengan pikiran yang terbuka. Dengarkan apa yang dia rasakan, ketika dia yang berbicara tentang alasan mengapa dia sulit untuk bekerja sama. Berfokus pada kesalahannya hanya akan memunculkan masalah lain, karena itu lebih baik berfokus pada solusi. Daripada kita hanya memikirkan masalah lebih baik kita fokus pada tujuan kita.

Setelah menyimak mengenai 5 Tipe Orang Sulit yang Wajib Dikenali. Apakah kamu pernah bekerjasama dan berinteraksi dengan ”orang sulit”? Atau tipe-tipe ”orang sulit” yang disebutkan di atas ada dalam diri kamu? Jangan takut dan khawatir ya.

Hidup itu tidak akan selalu berjalan dengan mudah. Pasti ada saja “kerikil” yang menghalangi. Kuncinya adalah kamu harus bersabar, tidak mudah terbawa emosi, selalu bersyukur, dan mau belajar dan terus berkembang menjadi pribadi yang jauh lebih baik.

Kesimpulan

Pentingnya mengenali tipe orang sulit karena dampaknya yang signifikan dalam karir, bisnis, dan kehidupan sehari-hari. Orang sulit dapat menghambat kemajuan dan perkembangan kita serta menciptakan lingkungan kerja yang tidak nyaman.

Untuk menghadapi orang sulit, kita harus tetap tenang, menghindari gosip dan perdebatan yang tidak produktif, serta mencari solusi untuk memperbaiki situasi. Penting bagi kita untuk memiliki pikiran terbuka, fokus pada tujuan, dan terus belajar serta berupaya memperbaiki kekurangan diri sendiri.

Detail info pelatihan hubungi team ALC di 087779199555
Procurement and Purchasing
  • 14/08/2024
  • 09.00 - 16.00 WIB
  • Online via Zoom
Supervisory Skills for Great Supervisor
  • 22/08/2024
  • 09.00 - 16.00 WIB
  • Online via Zoom
Training Online Assertive Leadership
  • 12/09/2024
  • 09.00 - 16.00 WIB
  • Online via Zoom
Training Online Creative Thinking
  • 26/09/2024
  • 09.00 - 16.00 WIB
  • Online via Zoom
Strategic Leadership
  • 10/10/2024
  • 09.00 - 16.00 WIB
  • Online via Zoom
Creative Negotiation Skills
  • 16/10/2024
  • 09.00 - 16.00 WIB
  • Online via Zoom
  • 1
  • 2